Pakistan Deteksi Serangan intelijen India, Menlu Pakistan: Kami Punya Bukti ‘Tak Terbantahkan’

- 16 November 2020, 16:20 WIB
PETA Pakistan yang memasukkan wilayah Kashmir membuat perwakilan India naik pitam saat mengikuti KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai.*
PETA Pakistan yang memasukkan wilayah Kashmir membuat perwakilan India naik pitam saat mengikuti KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai.* /pixabay

Lingkar Kediri - Melalui konferensi pers, Menteri Luar Negeri, Shah Mahmood Qureshi, bersama juru bicara militer, Mayjen Babar Iftikhar, mengatakan bahwa mereka mendeteksi intelijen India melakukan operasi di Afghanistan dengan tujuan melakukan serangan di dalam perbatasan Pakistan.

Kedua negara yang sedang berseteru ini, saling klaim menuduh negara lawannya menargetkan serangan.

Tetapi, secara mengagetkan, pejabat Pakistan mengatakan bahwa mereka memiliki bukti yang cukup untuk mendukung tuduhan terhadap pesaing mereka.

Baca Juga: Tetap Kukuh! Trump Akui Kemenangan Joe Biden: Dia Menang karena Pemilu Dicurangi

“India mengizinkan tanahnya digunakan untuk melawan Pakistan, menambahkan bahwa New Delhi juga merencanakan serangan dari "negara-negara tetangga,” kata Qureshi, dikutip dari Aljazeera pada 16 November 2020.

Qureshi menambahkan bahwa, bukti yang telah dikantongi Pakistan atas India wujud dari serangan terorisme yang telah menewaskan warga Pakistan.

“Kami sekarang akan menyajikan bukti yang tak terbantahkan kepada dunia untuk menunjukkan dukungan langsung negara India terhadap terorisme di Pakistan yang telah mengakibatkan kematian orang-orang Pakistan yang tidak bersalah," kata Qureshi, dikutip dari Aljazeera pada 16 November 2020.

Baca Juga: 4 Zodiak Ini Tidak Membiarkan Apapun Menghalanginya, Pantang Mundur Sebelum Berhasil

Melansir dari Aljazeera, pemimpin sipil dan militer Pakistan mengatakan bahwa, India melalui badan intelijen Research & Analysis Wing (RAW) mengoperasikan jaringan agen dan kamp pelatihan melalui misi diplomatiknya di Afghanistan yang mendanai, melatih, dan melengkapi militan yang beroperasi di Pakistan.

Halaman:

Editor: Erik Okta Nurdiansyah

Sumber: TRT World


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x