5 Penggali Makam Jenazah Covid 19 Dapat Sorotan dari Pemkot Kediri Karena Lakukan Ini

7 Januari 2021, 14:10 WIB
Ilustrasi pemakaman kematian akibat Covid-19. /Antara Foto/Wahyu Putro A/ANTARA FOTO

LINGKAR KEDIRI - Penggali dan penutup makam korban COVID 19 memang patut dianggap pahlawan.

Disamping banyak orang yang menghindari virus tersebut, mereka justru bergelut dengan COVID 19.

Dilansir lingkarkediri.pikiran-rakyat.com dari kedirikota.go.id, Pemerintah Kota Kediri membagikan kisah lima orang penggali makam yang telah menguburkan lebih dari 50 jenazah pasien COVID 19 di Kota Kediri, pada Selasa, 5 Januari 2021.

Baca Juga: Waduh, Tak Pakai Masker di Sidoarjo, Disuruh Doa Bersama di Pemakaman Khusus Covid19

Kelima relawan tersebut telah bertugas sejak awal mula pandemi di Kota Kediri, hingga saat ini. Tidak banyak orang-orang seperti mereka yang mau berhadapan dengan bahaya seperti virus corona.

Para relawan penggali makam tersebut adalah Suhartono,Kusmaji, Pujiono, Ari Yuana, dan Jemiki Tianto.

Suhartono menerangkan, dulu sewaktu direkrut pada awal pandemi, banyak yang tidak mau. Bahkan awal pandemi, Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan hanyalah jas hujan.

Baca Juga: Diramal Kaya Mendadak! Berikut Daftar 26 Weton yang Akan Sukses pada Tahun 2021

Suhartono menambahkan bahwa ia sudah lupa telah menguburkan berapa banyak jenazah pasien COVID 19.

Untuk jumlah jenazah yang dimakamkan setiap harinya, Kusmiaji menyatakan paling banyak ada 5 jenazah yang harus mereka makamkan.

Kusmiaji juga menjelaskan bahwa APD yang dikenakan untuk tiap jenazah berbeda-beda. Ia harus mengenakan APD baru jika berpindah tempat pemakaman, agar virus yang menempel tidak menyebar.

Baca Juga: Pemkot Kediri Beri Pinjaman Hingga Rp100 Juta Untuk Bangkitkan UMKM Kota Kediri

Ia menambahkan bahwa setiap selesai mengenakan APD, harus dibakar agar tidak meninggalkan jejak virus.

Dalam hal upah, para relawan mengaku mendapatkan upah usai pemakaman. Upah tersebut dihitung per jenazah yang dimakamkan.

Suhartono menerangkan, bahwa ia dan rekan-rekannya sebenarnya adalah relawan COVID 19. Menjadi penggali makam sebenarnya bukanlah pekerjaan utamanya.

Baca Juga: Pemkot Kediri Tetap Lakukan Pembelajaran Daring Sepanjang 2021

Kelima relawan tersebut ada yang bekerja sebagai tukang las, dan ada yang memiliki bengkel.

Jika ada jenazah yang akan dimakamkan, mereka akan dipanggil untuk menguburkannya. 

Jenazah yang dimakamkan oleh para relawan tersebut, hanyalah yang terkonfirmasi dari Dinas kesehatan Kota Kediri, selain itu, mereka tidak akan melayani.

Baca Juga: Abdullah Abu Bakar Sebut Pembangunan Kesehatan Jadi Fokus Utama Pemkot Kediri, Begini Penjelasannya

Tugas para relawan tersebut adalah mengangkut peti jenazah dari ambulan, hingga memakamkannya sesuai dengan protokol COVID 19.

Sedangkan untuk yang menggali kuburnya, adalah warga sekitar makam. Untuk penggali kubur, mendapat upah Rp1 juta untuk 1 makam, sedangkan relawan yang menguburkannya mendapat Rp1 juta untuk 1 makam. Total adalah Rp2 Juta untuk 1 kali pemakaman.***

Editor: Erik Okta Nurdiansyah

Sumber: Pemkot Kediri

Tags

Terkini

Terpopuler