Untuk jumlah jenazah yang dimakamkan setiap harinya, Kusmiaji menyatakan paling banyak ada 5 jenazah yang harus mereka makamkan.
Kusmiaji juga menjelaskan bahwa APD yang dikenakan untuk tiap jenazah berbeda-beda. Ia harus mengenakan APD baru jika berpindah tempat pemakaman, agar virus yang menempel tidak menyebar.
Baca Juga: Pemkot Kediri Beri Pinjaman Hingga Rp100 Juta Untuk Bangkitkan UMKM Kota Kediri
Ia menambahkan bahwa setiap selesai mengenakan APD, harus dibakar agar tidak meninggalkan jejak virus.
Dalam hal upah, para relawan mengaku mendapatkan upah usai pemakaman. Upah tersebut dihitung per jenazah yang dimakamkan.
Suhartono menerangkan, bahwa ia dan rekan-rekannya sebenarnya adalah relawan COVID 19. Menjadi penggali makam sebenarnya bukanlah pekerjaan utamanya.
Baca Juga: Pemkot Kediri Tetap Lakukan Pembelajaran Daring Sepanjang 2021
Kelima relawan tersebut ada yang bekerja sebagai tukang las, dan ada yang memiliki bengkel.
Jika ada jenazah yang akan dimakamkan, mereka akan dipanggil untuk menguburkannya.
Jenazah yang dimakamkan oleh para relawan tersebut, hanyalah yang terkonfirmasi dari Dinas kesehatan Kota Kediri, selain itu, mereka tidak akan melayani.