Tim tersebut nantinya akan melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) untuk menemukan nyamuk dewasa. Apabila ditemukan nyamuk dewasa maka Dinkes akan langsung mengadakan fogging di lokasi.
Pada Januari 2021 ini telah ditemukan 9 kasus Cikungunya yang berasal dari Kelurahan Burengan. 7 diantaranya sudah sembuh, sementara 2 lainnya masih dirawat di Rumah Sakit.
Baca Juga: Abdullah Abu Bakar Sebut Pembangunan Kesehatan Jadi Fokus Utama Pemkot Kediri, Begini Penjelasannya
Gejala yang ditimbulkan dari kasus tersebut berbagai macam, seperti demam, nyeri sendi, hingga tidak bisa berjalan.
Selain Kelurahan Burengan, pada Januari 2021 ini, Dinkes telah mengadakan fogging di Kelurahan Mrican dan Kelurahan Ngampel, Kecamatan Mojoroto.
Fauzan mengatakan Fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, selebihnya masyarakat harus tetap menggalakkan 3M, yaitu Menguras, Menutup, dan Mengubur barang yang bisa menampung air.
Baca Juga: Pemkot Kediri Imbau Staf BUMN dan Swasta Kenakan Tenun Ikat, Pengrajin Mulai Banyak Pesanan
Kasus demam berdarah dan cikungunya hanya akan ditemukan pada saat musim penghujan, sementara di musim kemarau seperti di bulan April hingga Oktober, relatif tidak ada.
Selain berperilaku hidup bersih, masyarakat diminta untuk menjaga diri sesuai dengan protokol kesehatan agar juga terhindar dari COVID 19.***