Baca Juga: Resmikan Bendungan Tukul Pacitan, Jokowi Berharap Memperkuat Ketahanan Pangan
Adapun keutamaannya adalah agar di sepanjang tahun, materi atau uang di tangan kita tidak habis untuk memenuhi segalakebutuhan. Amalan ini telah dicoba oleh banyak orang dan berhasil.
Al-Habib Ali bin Hasan Baharun menulis keterangan darigurunya, al-Habib Zain bin Ibrahim bin Smith sebagai Berikut :
Baca Juga: Satu dari Tiga Wanita Meninggal Akibat Penyakit Jantung
Baca Juga: Resmikan Bendungan Tukul Pacitan, Jokowi Berharap Memperkuat Ketahanan Pangan
فَائِدَةٌ لِإِبْقَاءِ الدُّرَيْهِمَاتِ فِيْ جَمِيْعِ السَّنَةِ الْإِتْيَانُ بِهَذَاالذِّكْرِ (x 35) فِيْ آخِرِ جُمُعَةٍ مِنْ رَجَبَ حَالَ الْخُطْبَةِ الثَّانِيَةِ، وَهُوَ أَحْمَدُ رَسُوْلُ اللهِ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ الله، وَقَدْ جَرَّبَهُ الْكَثِيْرُوَصَحَّ عِنْدَهُمْ
Artinya : “Faidah. Agar uang tak kunjung habis di sepanjangtahun (dianjurkan) membaca amalan ini sebanyak 35 kali di akhir Jumat bulan Rajab saat khutbah kedua, yaitu ‘Ahmad Rasûlullâh Muhammad Rasûlullâh’. Amalan ini telah dicobaoleh banyak orang dan terbukti berhasil.” (al-Habib Ali bin Hasan Baharun, al-Fawaid al-Mukhtarah, hal. 445).
Baca Juga: Satu dari Tiga Wanita Meninggal Akibat Penyakit Jantung
Baca Juga: Resmikan Bendungan Tukul Pacitan, Jokowi Berharap Memperkuat Ketahanan Pangan
Dari penjelasan di atas, sebagaimana sering disampaikan para masyayikh bahwa amalan apa pun maksud utamanya adalahuntuk mendekatkan diri pada Allah SWT dan diniati mengikutijejak perilaku para ulama terdahulu.***