LINGKAR KEDIRI – Sebelum agama Islam datang, sebenarnya bangsa Arab Quraisy telah mengikuti dan meyakini ajaran agama Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, yaitu agama Hanifiyah yang berarti benar dan lurus.
Mereka menganut agama Hanifiyah karena sejak dulu ajaran tauhid sudah mengakar di hati masyarakat Arab. Pembauran dan pergaulan dengan bangsa lain mempengaruhi kepercayaan mereka.
Akan tetapi, seiring berjalannya waktu ajaran tersebut mengalami perubahan, penambahan dan pengurangan yang dilakukan oleh para pengikutnya yang tidak bertanggung jawab.
Baca Juga: 3 Macam Takhayul Bangsa Arab, Salah Satunya Perut Lapar Tandanya Ular Sedang Menggigit Usus Manusia
Kemudian muncul berbagai ajaran yang meragukan dan akhirnya jatuh menjadi penyembah berhala yang dibawa oleh Amr bin Luay al Khuzai.
Pada masa jahiliyah, orang Arab Quraisy banyak yang menyembah berhala atau patung-patung yang mereka buat sendiri dari batu, kayu dan logam.
Menurut Ibnu Kalbi, yang menyebabkan bangsa Arab menyembah berhala dan batu ialah karena, terdapat suatu kepercayaan bahwa barang siapa yang meninggalkan kota Mekkah, mereka harus membawa batu yang diambil dari batu-batu yang ada di tanah Haram Ka’bah.
Sehingga kemudian di setiap tempat persinggahan, mereka meletakan batu itu, dan bertawaf mengelilinginya seperti mengelilingi Ka’bah.