LINGKAR KEDIRI – Pelaku kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang masih menjadi incaran publik.
Dikabarkan bahwa sketsa wajah pelaku pembunuhan kini telah terungkap.
Namun, sketsa terduga pelaku pembunuhan tersebut dibuat nampak samping dan belakang justru menimbulkan polemik.
Baca Juga: Ingin Tetap Awet Muda? Yuk Coba Konsumsi Ini Setiap Pagi Dan Rasakan Keajaibannya!
Yesmil Anwar seorang pakar kriminologi dari Unpad Bandung menjelaskan sketsa wajah terduga pembunuhan di Subang tidak memiliki nilai signifikan untuk dijadikan alat bukti.
Yesmil Anwar juga mempertanyakan pembuatan sketsa yang dibuat tampak belakang dan samping itu.
“Biasanya kan pembuatan skesta wajah dibuat dari depan, nah ini sketsa dari belakang. Dapat dari CCTV atau dari mana? Jadi bagi saya sketsa kasus Subang itu belum punya nilai signifikan untuk dijadikan penambahan alat bukti,” ujar Yesmil Anwar.
Baca Juga: Haram! Jangan Ceritakan Hal Berikut Kepada Pasangan Jika Kau Tak Ingin Dirugikan
Hal serupa diungakapkan oleh Pakar Hukum Pidana DR Heri Gunawan.
Ia mengatakan adanya sketsa wajah terduga yang telah dirilis menunjukkan bahwa polisi tidak mengenal atau tidak mengetahui pelakunya.
Adanya sketsa yang dan disebar oleh polisi ke masyarakat semakin menguatkan dugaan bahwa pelaku adalah orang yang tidak dikenal atau tidak diketahui dan bukan dari kalangan keluarga bahkan bukan orang yang selama ini dicurigai seperti Yosef, Yoris dan Danu.
Baca Juga: Usia di Atas 50 Tahun Minum Ini Secangkir Tiap Hari, Cegah Penyakit Jantung Hingga Stroke
“Kalau memang tersangkanya itu (Yoris, Yosef Danu dan saksi lainnya) nanaonan (buat apa) bikin sketsa kan lucu karena Yoris, Yosef Danu itu kan saksi yang seringkali diperiksa berarti jelas orangnya,” ujar Heri Gunawan.
Hingga saat ini polisi masih berupayah untuk mengungkap siapa dalang atau pelaku dibalik pembunuhan ini.
Kasus pembunuhan yang terjadi di Subang ini tergolong rumit hingga menarik beberapa penyebab yang dianggap sebagai dugaan motif pembunuhan.
Sementara ahli krimonolog menyebutkan terdapat tiga motif utama kasus kejahatan pada umumnya.
Tiga motif tersebut yakni asmara, harta, dan sosial.
Pada awalnya polisi mengatakan kasus ini kemungkinan ada keterlibatan orang dekat, terkait masalah domestik atau keluarga.
Sebelumnya artikel ini pernah tayang di deskjabar.pikiran-rakyat.com berjudul “ISU TERBARU KASUS SUBANG: Polemik Rp 230 Juta Uang Yayasan, Wahyu Kepala Sekolah MENGHILANG, TERLIBAT?”