Network
LINGKAR KEDIRI – Semakin hari kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang kian mendekati titik terang. Saat ini telah banyak hal yang bisa menjadi bukti guna terungkapnya kasus tersebut.
Pada 18 Agustus 2021 lalu peristiwa pembunuhan ibu dan anak di Subang terjadi, akan tetapi waktu itu jasad keduanya tidak dalam kondisi yang sama. Yakni, ibu alias Tuti Suhartini ditemukan dalam kondisi kaku, sedangkan jasad anaknya ditemukan masih dalam kondisi kaku.
Tidak hanya dilengkapi dari sumber data primer tetapi juga ditambah dengan BAP, kemudian CCTV, serta sinyal ponsel guna menentukan waktu kematian ini penting karena hal ini nantinya akan dihubungkan dengan alibi seseorang.
Melalui kanal Youtube Anjas di Thailand yang diunggah pada Senin, 22 November 2021 tentang kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang menurut analisa Anjas.
Dari keterangan sejumlah saksi dan dari hasil sejumlah foto kedua jasad korban yang diterimanya menurut Anjas, menyatakan saat Tim Inafis membuka pintu bagasi mobil Alphard, jasad Amel masih dalam kondisi kaku, sedangkan jasad Tuti sudah tidak kaku.
Jadi mayat ini jasadnya akan mengalami kekakuan antara 3 sampai 4 jam pada umumnya. Tetapi dalam kasus-kasus tertentu bisa sampai 12 jam. Hal tersebut dari pengetahun dasar tentang tubuh bahwa kalsium membuat otot berkontraksi.
Baca Juga: Detik-detik Penetapan Tersangka Kasus Pembunuhan di Subang, Analis Sebut Pelaku Sedang Bermanuver
Jasad tidak akan kaku lagi dan mulai membusuk setelah 4 jam dari kematian.
Menurut Indra Zainal saksi yang juga Kepala Desa Jalancagak, Subang menyatakan, bahwa pada tanggal 18 Agustus 2021 sekitar jam 10 WIB, bagasi mobil Alphard hitam tersebut pertama kali dibuka oleh tim Inafis.
