Subang, Ditemukan Jejak Misterius di TKP, Diduga Penyebab Penyidik Kesulitan Mengumumkan Tersangka

- 12 Desember 2021, 11:00 WIB
Ilustrasi pembunuhan
Ilustrasi pembunuhan /Pexels

LINGKAR KEDIRI – Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang yang menewaskan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu atau Amel yang terjadi pada 18 Agustus 2021, hingga kini siapa pelakunya belum juga terungkap.

Walaupun penyidik sudah memeriksa sebanyak 55 orang saksi bahkan beberapa saksi juga telah dilakukan pemeriksaan ulang namun belum juga terungkap siapa pelaku kasus pembunuhan Subang ini.

Bahkan belum terungkapnya siapa pelaku dari kasus ini, YouTuber Anjas dalam kanal YouTube Anjas di Tahiland berharap kepada pihak penyidik Polda Jabar memiliki kemauan dan berani untuk segera mengumumkan siapa tersangka dalam pembunuhan Subang ini.

Baca Juga: Bakal Sukses dan Berjaya, 5 Weton Ini Cocok Jadi Pedagang Menurut Primbon Jawa

Dilansir dari Desk Jabar dalam "TEMUAN JEJAK MISTERIUS di TKP Pembunuhan Ibu dan Anak Subang, Menanti Pemiliknya ‘Bernyanyi’".

Anjas menduga bahwa tim penyidik kasus pembunuhan Subang mengalami kesulitan untuk segera mengungkap kasus ini, lantarana ada jejak misterius yang ditemukan di lokasi TKP.

Terkait dugaan adanya jejak misterius yang telah ditemukan penyidik di lokasi TKP tersebut disampaikan Anjas dalam kanal YouTube Anjas di Tahiland yang diunggah pada 7 Desember 2021.

Dalam tayangan tersebut, Anjas mengatakan, bahwa kemungkinan temuan jejak misterius di lokasi TKP itulah yang menjadi hambatan penyidik Polda Jabar belum juga mengumumkan siapa tersangka kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Kesehatan Besok 12 Desember 2021, Taurus Renungkan Preferensimu, Aries Ada Ketegangan di Rumah

“Mungkin ada jejak berasal dari tubuh pelaku di lokasi kejadian tapi (penyidik) masih tidak tahu itu milik siapa, belum bisa diidentifikasi,” tutur Anjas.

Jika suatu saat nanti telah selesai diidentifikasikan oleh penyidik Polda Jabar, Anjas sangat yakin bahwa pemilik jejak tersebut akan ‘bernyanyi’.

“Sesetiannya dia pada seseorang, pasti dia nggak mau tersiksa sendirian. Pada saat ada yang ditetatapkan sebagai tersangka, pasti dia akan berbicara, akan bernyanyi,” tutur Anjas.

Bahkan Anjas juga menduga, bahwa tim penyidik saat ini ingin mengumpulkan semua alat bukti untuk menagkap semua tersangka dalam kasus pembunuhan Subang secara keseluruhan yang terlibat, baik itu dari pelaku, dalang, orang yang membantu, serta juga orang yang mengetahui.

Baca Juga: Gus Baha Menanggapi Prosesi Nikah Mencuci Kaki Mempelai Pria: Hasilnya Cuma Riya

Menurut Anjas, jika strategi yang sedang dijalankan oleh tim penyidik namun tidak berhasil, lantaran penyidik kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang telah berjalan lebih dari 3 bulan dari awal kasu ini terjadi.

“Tidak hanya Polda Jabar dan Polres Subang yang bekerja sama, tapi juga sudah dibantu Mabes Polri. Disampaikan data A, B, C, termasuk autopsy. Meskipun fungsi Mabes Polri membantu, tetap tanggung jawabnya ada di Polda Jawa Barat,” tutur Anjas.

Menurut logika yang dipikirkan oleh Anjas, dengan banyaknya saksi yang diperiksa yaitu 55 orang saksi maka dapat membantu terungkapnya kasus ini.

Namun jika para saksi memberikan keterangan yang benar dan kredibel, maka bisa mengerucut ke calon-calon tersangka kasus pembunuhan Subang.

Selain adanya temuan misterius, Anjas juga menduga ada beberapa hal yang menjadi kendala penyidik untuk mengumumkan siapa tersangkanya.

Baca Juga: Terungkap! Korban Kejahatan Seksual di Madani BS Bandung Bertambah 21 Orang, Rata-rata Berumur 13 Tahun

Kendala tersebut, yang pertama, para tersangka diduga Anjas memiliki pengetahuan yang cukup luas.

“Ada yang mengarahlan agar tidak membawa handphone (HP). Sebab dari HP bisa diketahui titik koordinat pembawanya,” tutur Anjas.

Kemudian kendala yang kedua, tersangka mengindari CCTV yang ada disekitar lokasi TKP, agar keberadaannya tidak terdeteksi.

“Kita tahu di daerah Subang, ada beberapa lokasi CCTV yang mati, ada beberapa yang hidup. Mungkin saja mereka tahu untuk melewati jalur-jalur CCTV-nya tidak mati di waktu-waktu tertentu yang mendekati dengan waktu kematian berdasarkan hasil autopsy,” tutur Anjas.

Baca Juga: Memanas, Rohman Hidayat Ungkap Peluang Danu untuk Dijadikan Tersangka

Dengan begitu, kemungkinan mereka mengetahui CCTV mana saja yang akan diambil oleh polisi sebagai barang bukti nantinya, sehingga dengan begitu mereka melewati pada jam-jam tertentu agar framenya sesuai.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.*** 

 

Editor: Haniv Avivu

Sumber: Desk Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah