Kuliner Unik dan Populer, Kenikmatan Satai Bulayak dan Lontong Spiral Khas Lombok

14 November 2020, 19:58 WIB
Satai Bulayak khas Lombok yang disajikan bersama lontong. /lombokbaratkab.go.id/

LINGKAR KEDIRI – Tak dipungkiri dibalik ribuan pulau Indonesia menyimpan surga kuliner yang luar biasa. Bahkan beberapa daerah di Indonesia memiliki lebih dari satu jenis makanan khas.

Meskipun memiliki makanan khas yang sama dengan daerah lainnya, akan anda temukan pembeda di setiap rasanya dan bahan yang digunakan. Salah satunya adalah satai.

Ada begitu banyak jenis satai. Mulai dari satai madura, satai padang, hingga satai tegal. Bahkan bahan dasar pembuatan satai juga beraneka ragam seperti ikan, ayam, kambing, sapi, dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Rossa Rilis MV Terbaru 'Masih' Bersama Aktor SM Entertainment Ki Do Hoon

Baca Juga: Taman Nasional Gunung Rinjani Tambah Kuota dan Waktu Kunjungan untuk Wisatawan Per 16 November

Salah satu wilayah Indonesia dengan kuliner satai adalah Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Satai yang terkenal dengan nama 'Bulayak' ini menyajikan dengan bahan dasar daging ayam atau jeroan sapi.

Bulayak diambil dari nama Suku Sasak yang berarti lontong. Jika lontong umumnya dibungkus dengan daun pisang, bulayak dibungkus lilitan daun kelapa, aren atau sagu dengan bentuk spiral yang kemudian dililit dengan tali irisan bambu.

Baca Juga: Pukulan bagi Timnas Mesir dan Liverpool, Mohamed Salah Positif COVID-19 Tanpa Gejala

Daun pembungkus dilipat spiral dengan tujuan agar mudah menyantap saat dibuka.

Ukuran bulayak lebih kecil dari lontong lainnya dengan kisaran sekitar 10 sentimeter. Bulayak memiliki tekstur lembut dengan aroma khas daun aren atau kelapa.

Cara penyajian bulayak juga berbeda. Bumbu kacang bulayak adalah kacang tanah yang disangrai kemudian ditumbuk.

Baca Juga: 6 Tips Bangun Pagi dengan Mudah, Jangan Setel Alarm Berdekatan!

Setelah harus digoreng bersama bumbu seperti ketumbar, jinten, bawang merah, bawang putih, lengkuas, laos, terasi dan cabai. Kemudian bumbu tersebut direbus bersama santan hingga mengental.

Campuran bumbu tersebut menghasilkan warna kuning pucat kemerah-merahan. Rasa pedas menambah selera saat menyantapnya.

Sekilas rasa bumbu satai bulayak mirip dengan kari. Bulayak akan terasa lebih nikmat saat ditambah dengan perasan jeruk dan irisan cabai rawit yang berada dalam satu piring.

Baca Juga: Tanggapan BMKG Mengenai Isu Suhu Udara Panas yang Terjadi di Indonesia 

Sebelum dibakar direbus terlebih dahulu agar cepat matang dan menjaga daging tetap empuk. Daging yang akan dibakar, dilumuri terlebih dahulu dengan bumbu penyedap alami ramuan sasak.

Harga satu porsi bulayak cukup terjangkau, antara Rp10 ribu hingga Rp15 ribu dengan isi satai 10 hingga 15 tusuk satai per porsinya.

Satai ini dulunya hanya berada di Kecamatan Narmada, Lombok Barat dan disajikan saat perayaan hari besar islam kini telah dijual dikalangan umum.

Baca Juga: Terjadi Gempa Susulan di Aceh, BMKG: Gempa Tidak Berpotensi Tsunami

Bahkan bulayak dapat anda temui setelah keluar dari Bandara Internasional Lombok.

Bila anda berlibur ke Lombok jangan lupa mencoba makanan satu ini agar singgahmu di Lombok lebih berkesan.***

Editor: Mualifu Rosyidin Al Farisi

Sumber: indonesia.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler