LINGKAR KEDIRI – Minuman kopi nampaknya sudah tak asing lagi bagi kita orang Indonesia.
Di setiap wilayah di negara tercinta ini punya minuman kopi dengan khasnya masing-masing.
Mulai dari kopi Gayo Aceh sampai kopi Kintamani Bali adalah salah satu contoh kopi nusantara yang banak digemari.
Baca Juga: Lagu 'Takdir Cinta' Lesti dan Rizky Billar Jadi Trending No 1 Youtube, Begini Respon Lesti
Penikmat kopi sekarang pun mulai dari remaja sampai tua, walau selera yang membedakan.
Biasanya untuk kawula muda mereka cenderung lebih suka kopi dengan perpaduan susu dan rasa-rasa yang unik.
Sebagai contoh, sekarang banyak franchise kopi bertebaran untuk menawarkan sajian kopi yang menarik hati pengemarnya.
Mulai percampuran kopi dan gula aren, matcha (teh hijau), almond, dan masih banyak yang lainnya.
Perpaduan-perpaduan itu yang membuat banyak orang menjadi menyukai kopi.
Berbeda dengan orang yang sudah berusia lanjut, mereka biasanya lebih menyukai kopi hitam original dengan hanya penambahan gula.
Menelisik lebih jauh, kopi sendiri memiliki dua jenis yaitu arabika dan robusta.
Cara membedakannya hanya dari bentuknya yang berbeda.
Arabika memiliki bentuk biji sedikit memanjang agak pipih dan ukurannya agak besar.
Sedangkan robusta lebih bulat dan terlihat padat serta ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan kopi arabika.
Dilansir LINGKAR KEDIRI dari akun TikTok dokter Nadia Alaydrus @nadialaydrus menyebutkan batas harian konsumsi kafein.
Dalam sebuah penelitian yang disampaikan, batas aman konsumsi kafein perhari pada orang dewasa adalah 400 mg/hari.
Pada ibu hamil sebanyak 300 mg/hari, sedangkan pada anak-anak atau remaja yaitu 25 mg/kgBB/hari.
Biasanya dalam satu cangkir kopi rata-rata mengandung 100 mg kafein.
Jadi maksimal 4 cangkir sehari.
Berbeda dengan kopi-kopi yang dijual di franchise, yang perlu penambahan banyak elemen.
Sehingga kafein yang ditambahkan akan butuh lebih banyak.
Jadi, di tempat tersebut biasanya sudah mengandung 300 mg kafein per cup.***