Fakta Lucu Tentang Tantrum pada Anak yang Perlu Orang Tua Ketahui

2 September 2021, 11:01 WIB
Fakta unik tentrum anak /Pexels/tima miroshniche

 

LINGKAR KEDIRI - Anak balita atau prasekolah memiliki banyak alasan dan pendapat yang besar serta keinginan berkembang untuk mandiri.

Tantrum terjadi ketika mereka tidak tahu bagaimana mengekspresikan diri sepenuhnya atau ketika mereka tidak tahu bagaimana melakukan sesuatu yang sangat ingin mereka lakukan.

Anak-anak mungkin mulai meledak emosinya ketika anak sedang sakit, lelah, atau lapar.

Baca Juga: Raisa Tanggapi Postingan Manchester United, Ramai di Twitter

Sejak umur 1 tahun hingga 2 atau 3 tahun biasanya tantrum akan masih terjadi.

Kontrol merupakan bagian yang normal terjadi pada anak-anak.

Seooerti dilansir dari Instagram @rainbowcastleid, mengetahui sisi lain yang lucu pada tantrum anak akan membuat orangtua lebih ringan dan tidak panik ketika menghadapinya:

  1. Jika melarang anak untuk rasakan tantrum

Jika kita melarang untuk merasakan badai perasaannya, justru perasaan marahnya akan mengendap tetap ada di dalam hatinya.

Anak tidak merasa lega dan sewaktu-waktu perasaan tersebut akan keluar dalam bentuk ledakan emosi ataupun perilaku negatif.

Baca Juga: 12 Tahun Menikah, Kenang Mirdad Digugat Cerai Sang Istri

Seperti sulit menerima saat orangtua mengatakan 'tidak' atau 'nanti ya' pada keinginannya.

  1. Jika menyambut perasaan tantrum anak

Dengan mengakui perasaan anak, maka seolah-olah kita mengucapkan 'halo' pada perasaan itu dan validasi kehadirannya.

Namun tetap harus dibatasi perilakunya tanpa anak merasa dibatasi.

  1. Tantrum anak setelah disambut akan pergi dengan sendirinya

Setelah anak merasa lega dan tidak sesak lagi, perasaan negatif itu perlahan menguap dan pergi.

Ada rasa lega yang datang memasuki ruang jiwa anak yang semula sesak dengan emosi yang tidak terekspresikan.

  1. Jika menyambut baik tantrum-nya anak akan lebih patuh

Setelah orang tua dapat membantu anak merasakan emosi dan memvalidasi perasaannya, anak akan lebih sukarela patuh pada orang tuanya.

Hal tersebut terjadi karena anak merasa orang tua yang sudah memahami perasaan.

Baca Juga: 9 Khasiat Utama Wortel untuk Kesehatan, Bisa Menurunkan Berat Badan Juga Loh

Yang perlu dipahami adalah ternyata anak membutuhkan waktu untuk menyendiri.

Apabila tantrumnya tidak kunjung menghilang, coba katakan sesuatu pada anak bahwa marah bukan cara untuk mendapatkan perhatian orang tua.

Meski anak tidak akan serta merta memahami perkataan tersebut, namun perlu untuk disampaikan berulang.

Mengatasi tantrum dengan mengalihkan perhatian atau focus anak terkadang malah akan menjadi bumerang tersendiri.

Memang tantrum akan reda namun anak tidak mengerti dan belajar menerima emosinya.

Oleh karena itu peran orang tua dalam memahami dan mengetahui fakta lain dari tantrum sangat penting.***

 

 

Editor: Haniv Avivu

Tags

Terkini

Terpopuler