Lakukan 7 Cara Ini Saat Anak Tantrum, Nomor 7 Wajib Diterapkan Orang Tua

14 September 2021, 19:00 WIB
Ilustrasi anak dan orang tua, 7 cara mengatasi anak tantrum /Pexels/ Pavel/Pexels/Pavel

LINGKAR KEDIRI – Di masa pertumbuhan seorang anak, setiap orang tua pasti mengalami fase dimana anak trantrum.

Dikutip Lingkar Kediri dari Instagram @parentinganakofficial pada 14 September 2021, tantrum merupakan ledakan emosi yang dirasakan anak-anak.

Baca Juga: Kepala Sekolah di Tangerang Miliki Harta Kekayaan hingga Rp1,6 Triliun, Wali Murid Curiga

Hal itu terjadi karena mereka belum mampu mengelola jenis emosinya, tantrum pada anak bisa terjadi karena mungkin lapar, stress, atau ada sesuatu yang tidak bisa diatasi.

Tantrum juga terjadi karena kemampuan bicara anak yang masih terbatas, sehingga terjadilah ledakan emosi karena kesal tidak bisa mengatasinya.

Baca Juga: Ada Kemungkinan Matahari Akan Terbit dari Barat, Ini 10 Tanda yang Terjadi Sebelum Hari Kiamat Tiba

Adapun tujuh cara untuk para orang tua saat menghadapi anak tantrum, poin-poinnya sebagai berikut.

  1. Diamkan dulu, tunggu hingga ia merasa lebih tenang

Wajar bila perasaan anak memuncak saat tantrum, hindari perkataan yang bisa memicu emosinya lebih tinggi, seperti “Bunda tinggal ya!”.

Baca Juga: Tanggapi Kabar Matahari Akan Terbit dari Barat, NASA: Mirip dengan Prediksi Hari Kiamat Lainnya

  1. Bicara dengan lembut, jangan memaksa anak untuk mengaku kesalahannya

Semakin anak dipaksa untuk mengaku, apalagi dengan intonasi yang tinggi, otomatis emosinya akan lebih memuncak. Contoh bicara yang lembut seperti, “Adik kenapa sayang?”, “Kakak sudah selesai marahnya?”.

Baca Juga: Ngeri, 8 Daerah Terpanas di Bumi, Saking Panasnya Bisa untuk Masak Tanpa Menggunakan Api

  1. Buat anak berfikir bahwa tidak mudah memahami apa yang ia inginkan ketika emosinya tak terkendali

Bukan hanya orang tua, anak pun harus mengerti bahwa apa yang telah dilakukan membuat miskomunikasi antara anak dan orangtua, sehingga tidak muncul titik temu.

Contohnya, “Gitu ya, Bunda tidak mengerti karena adik menangis kencang dan menjerit. Kalau seperti itu, Bunda tidak bisa dengar apa yang adik mau”.

Baca Juga: Kondisi Megawati Saat Ini Dikabarkan Kritis, PDIP Akan Kehilangan Sosok Pemimpinnya? Simak Begini Faktanya

  1. Biarkan anak memilih terhadap pertanyaan yang kita ajukan

Buatlah anak berfikir bahwa hal yang ia lakukan belum berada di jalur yang benar, namun tentu ajarilah dengan lemah lembut.

Contohnya seperti, “Abang, kalau shalat laki-laki disebelah laki-laki atau perempuan?”, “Iya di sebelah laki-laki ya? Abang masih mau shalat sama bunda? Tak apa, nanti belajar pelan-pelan bareng ayah ya”.

Baca Juga: Mengerikan 6 Suku di Indonesia Paling Ditakuti oleh Negara Sendiri dan Negara Lain

  1. Memuji perilaku baik yang dilakukan anak

Hal ini merupakan bentuk apreasi kebanggaan orangtua karena anaknya telah bersikap baik dan terpuji.

Contoh memuji yang baik seperti, “Masya Allah nak, bagus sekali hasil lukisannya, kamu buat sendiri? Anak ayah bunda hebat”.

Baca Juga: Nostalgia Lagu Hits Tahun 2000-an, Millenial Pasti Tau

  1. Hindarilah pemicu tantrum

Hindari suatu hal yang membuatnya tantrum. Contohnya anak sering tantrum karena tidak boleh main HP. Sebaiknya jauhkan HP dari jangkauannya.

Berikan alternatif lain agar ia bisa memalingkan emosinya, seperti bermain di taman, makan makanan yang ia sukai.

Baca Juga: Bingung Mencari Daun Pisang, Ini Cara Mudah Membuat Pepes Tanpa Daun Pembungkus

  1. Jadilah orang tua yang konsisten

Menjadi orang tua yang konsisten itu sangat diperlukan, mengingat anak adalah peniru yang ulung. Maka, jika orang tua tak konsisten dalam menentukan aturan. Maka dikhawatirkan sang anak juga akan bersifat plin plan.***

 

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Instagram @parentinganakofficial

Tags

Terkini

Terpopuler