Bahaya Menonton Video Dewasa dan Pentingnya Edukasi Seks Bagi Remaja

22 Juli 2022, 07:50 WIB
Pentingnya edukasi seks bagi remaja /

LINGKAR KEDIRI - Informasi tentang edukasi seks samgat perlu diketahui oleh remaja.

Ketika seorang Anda memasuki fase remaja dalam hidupnya, maka perlu diarahkan dan jangan sampai dibiarkan tanpa pengawasan.

Usia remaja membawa semua hormon yang mmebua rasa ingin tahunya besar.

Baca Juga: Ranil Wickremesinghe Jadi Presiden Baru Sri Lanka, Pengunjuk Rasa Tetap Melawan Ingin Perubahan Sistem Total

Dan jika remaja dibiarkan tanpa pengawasan, hasilnya bisa menjadi bencana.

Sebab akan lebih baik jika remaja belajar langsung dari orang tuanya daripada mencari informasi sendiri dari internet.

Tanpa pengawasan apapun, remaja bisa menjadi sangat mengerikan.

Lalu, bagaimana memulai edukasi seks?

Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta 21 Juli 2022, Mama Rosa Buat Peraturan Ini, Elsa Akhirnya Nekat?

1. Jangan Merasa Canggung

Sebab apa yang dipelajari remaja dari percakapan akan ditentukan oleh cara orang tua menghadapinya.

Jangan resah atau terlihat gugup, semakin percaya diri Anda berperilaku, semakin baik penerimaan anak Anda.

2. Jangan Menunggu Kesempatan Sempurna

Tidak perlu menyiapkan rapat yang begitu seriusnya.

Ini bukan pertemuan bisnis! Ambil momen berbicara inten dengan anak Anda.

Ingatlah untuk selalu mempertimbangkan sudut pandang anak Anda.

3. Jadilah Sensitif

Jangan hanya berbicara dan menasehati anak Anda, cobalah untuk membuat anak Anda memahami situasi dan alasannya.

Gunakan campuran logika dan emosi yang sesuai.

Baca Juga: Inilah Alasan Rusia Memasok Senjata Drone Mata-mata dari Iran untuk Menyerang Ukraina

Topik mana yang harus diambil?

Seks adalah fenomena alam. Bagi mereka mengerti bahwa tidak ada yang baik atau buruk di dalamnya.

Bukan hanya untuk kesenangan tetapi juga memiliki beberapa efek positif pada kesehatan seseorang.

Tapi seks bebas tanpa perlindungan apapun bisa sangat berbahaya.

Masturbasi itu aman. Ini adalah cara paling sederhana untuk mencapai kenikmatan seksual dengan risiko minimal yang terlibat.

Itu akan membuat mereka lebih akrab dengan tubuh mereka.

Tapi itu tidak boleh mengganggu akademik atau pekerjaan mereka.

Apalagi jika dilakukan terlalu sering, itu tidak akan bagus.***

Editor: Haniv Avivu

Sumber: doctor.ndtv.com

Tags

Terkini

Terpopuler