Stop Rebahan! Simak Baik-Baik Bahaya Kurang Aktivitas Dalam Jangka Panjang, Segera Lakukan Perubahan

- 22 Desember 2020, 20:26 WIB
Ilustrasi rebahan.
Ilustrasi rebahan. /Pixabay

Jika dibiarkan begitu saja, perilaku kurang gerak ini akan menjadi suatu kebiasaan atau gaya hidup setelah dilakukan selama enam jam atau lebih dalam durasi yang lama.

Perilaku sedentary bisa terjadi kepada siapapun termasuk orang yang rutin melakukan olahraga setiap hari, jika kegiatan yang ia lakukan banyak menghabiskan duduk di depan komputer.

Menurut data yang diikuti oleh Sophia dari survei IFLS dan jurnal ilmiah The Lancet Global Health menjelaskan bahwa populasi di Indonesia yang tergolong kurang aktivitas fisik pada 2007 berjumlah 19,9 persen dan naik menjadi 30 persen pada 2016.

Baca Juga: Tak Hanya Jago Akting, Pemeran di Sinetron Cinta Mulia, Michelle Ziudith Juga Bakat Dalam Hal Ini

Beliau juga mengutip dari Riset Kesehatan Dasar bahwa pada 2018 terdapat 33,5 persen populasi yang kurang aktivitas fisik.

Sementara secara global, tercatat 27,5 persen yang kurang aktivitas fisik pada 2018 dengan rincian perempuan lebih banyak kurang gerak (28,6 persen) dibandingkan laki-laki (23,4 persen).

Harus kalian ketahui kekurangan aktivitas fisik dapat membawa dampak kesehatan dalam jangka panjang, misalnya mengalami nyeri punggung bagian bawah dan radang otot.

Baca Juga: Adipati Dolken Diminta Lakukan Syarat Ini Untuk Bisa Nikahi Canti Tachril

Dalam waktu jangka panjang akan mengakibatkan osteoporosis dan osteoarthritis.

Dengan demikian Sophia memberi contoh ketika terlalu sering duduk atau berbaring fungsi otot menjadi besar di bagian paha dan punggung yang semestinya digunakan untuk menyangga tubuh, tergantikan oleh kursi.

Halaman:

Editor: Mualifu Rosyidin Al Farisi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x