Hal tersebut mengakibatkan penurunan penyerapan gula dan lemak di sel tubuh.
Baca Juga: Wajib Tahu, Gejala Khas Terinfeksi Virus Covid-19 Bagi Lansia dan Komorbid, Begini Kata Pakar
Apabila dua zat tersebut tidak digunakan untuk gerak, maka kadar gula darah dan kolesterol akan tinggi dan bisa menimbulkan masalah kesehatan lainnya.
Gaya hidup seperti ini mampu meningkatkan risiko obesitas, hipertensi dan penyakit kardiovaskular.
Perilaku kurang gerak tidak hanya menyerang fisik tetapi juga mental.
Baca Juga: Hasil Forensik Belum Ada, Gisel Kembali Dipanggil Polda Metro Jaya
Perilaku sedentary berisiko tiga kali lipat mengalami gejala depresi dibandingkan mereka yang banyak bergerak.
Mereka yang kurang gerak ini juga bisa mengalami masalah finansial karena harus mengeluarkan lebih banyak uang untuk mengakses layanan kesehatan dan produktivitas kerja terganggu jika sering sakit.***