LINGKAR KEDIRI – Kanker lambung memang jarang ditemui di Indonesia, namun masyarakat tetap harus waspada karena gejala yang sulit dideteksi dan menyerupai gejala sakit maag.
Selain itu, masyarakat harus waspada karena kanker lambung merupakan kanker terbesar keempat di dunia.
Ketua Yayasan Kanker Indonesia Prof. DR. dr. Aru Sudoyo, SpPD, KHOM, FINASIM, FACP mengatakan kanker lambung disebabkan oleh adanya sel-sel kanker yang tumbuh di dalam lambung dan menjadi tumor.
Baca Juga: Gempa Berkekuatan 6,5 SR Guncang Bengkulu, Tokoh Masyarakat: Warga Tidak Sampai Keluar Rumah
Sel ini kemudian tumbuh lagi secara perlahan selama bertahun-tahun.
Penderita kanker lambung sendiri biasanya mempunyai rentang usia 60 hingga 80 tahun.
"Pada awalnya, kanker lambung sering disangka sebagai sakit maag biasa sehingga sebagian besar pasien datang terlambat dan sudah pada stadium lanjut," kata Prof. Aru dalam webinar ‘Gaya Hidup Masa Kini: Waspada Kanker Lambung Mengintai Anda!’ pada Rabu, 10 Februari 2021 dikutip dari ANTARA.
Baca Juga: Dampak Buruk Terlalu Banyak Rebahan, Kesehatan Fisik dan Mental Terganggu
Prof. yang berpraktik di RSCM ini mengatakan gejala dari kanker lambung memang sulit dideteksi, sebab rata-rata seperti sakit maag biasa.