Buka Puasa Bersama Masih Dilarang? Begini Penjelasan dari Dokter Ahli

- 5 Mei 2021, 21:38 WIB
Ilustrasi buka puasa bersama
Ilustrasi buka puasa bersama /Pixabay / Ahmad Ardity

Sebab, kemungkinan transmisi pada jarak kurang dari 1 meter sekitar 12,8 persen dan potensi ini turun menjadi 2,6 persen pada jarak lebih dari 1 meter.

Berdasarkan hasil studi menunjukkan, orang yang terinfeksi tetapi tidak memiliki gejala kemungkinan juga berperan dalam penyebaran COVID-19.

Agus yang berpraktik di Departemen Pulmonologi FKUI-RS Persahabatan itu mengingatkan dimanapun berada tetaplah menerapkan protokol kesehatan, begitu juga saat sedang di kantor.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah, Buka Puasa, Sahur, Waktu Sholat di Kota Kediri 22 Ramadhan, Selasa 4 Mei 2021

Selain itu, agar meminimalisasi terjadinya klaster perkantoran perlu adanya pengaturan lingkungan sedemikian rupa untuk mengurangi infeksi.

Di dalam kantor misalnya, perlu ada kebijakan bekerja dari rumah (WFH) agar lokasi tidak padat (kapasitas orang di kantor sekitar 50 persen),

pemeriksaan suhu dan kuesioner soal gejala COVID-19, aturan tidak menyentuh benda-benda di kantor seperti mesin absensi tanpa menempelkan tangan, pengaturan jumlah orang di dalam lift.

"Ruang rapat atau kerja ada batasan, rapat online, tidak makan bersama saat makan siang karena penularan virus termasuk pada tenaga medis salah satunya saat makan; saat orang-orang membuka masker," kata Agus.

Baca Juga: Tubuh Tetap Fit, Begini 5 Tips Jaga Kesehatan Agar Puasa Berjalan Lancar

Kemudian, supaya mengurangi potensi penularan airborne di dalam ruangan, sebaiknya optimalisasikan ventilasi dalam ruangan dan hindari resirkulasi udara dalam ruangan.

Halaman:

Editor: Erik Okta Nurdiansyah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x