LINGKAR KEDIRI - Hingga saat ini kebanyakan orang di seluruh dunia masih menggunakan lampu bohlam. Para ahli memperingatkan bahwa lampu bohlam ini dapat menyebabkan kecemasan, migrain bahkan kanker.
Inilah alasannya mengapa orang menggunakan lampu bohlam ini adalah karena listriknya terlalu mahal, yang berarti semua orang berusaha menghemat energi dan menghemat uang.
Baca Juga: Mbak You Terawang Akan Ada Peristiwa Tabrakan Kapal di Tahun 2021, Benarkah? Simak Begini Ulasannya
Ketika kamu mengganti lampu bohlam standar lama dengan yang ramah lingkungan, nyatanya buruk dan sangat beracun. Sehingga Badan Perlindungan Lingkungan AS membuat protokol darurat saat terjadi kerusakan bohlam, karena gas beracun dilepaskan.
Menurut Badan Perlindungan Lingkungan AS memperingatkan bahwa jika rusak di dalam ruangan, lampu bohlam ini melepaskan 20 kali konsentrasi merkuri maksimum yang dapat diterima ke udara.
Baca Juga: 9 Pohon Gaib Ini di Percaya Mengundang Rezeki Menurut Primbon Jawa, Cocok Ditanam di Depan Rumahmu!
Dalam studi baru-baru ini yang dilakukan oleh para peneliti dari Institut Fraunhofer Wilhelm Klauditz untuk Badan Lingkungan Federal Jerman telah mengonfirmasi hal ini. hal Ini dapat menyebabkan kondisi medis berikut:
- Migrain
- Pusing
- Kejang
- Sakit kepala
- Kegelisahan
- Kesulitan berkonsentrasi
- Kelelahan
Baca Juga: Viral di Tiktok! Wanita ini Disebut Mirip Nike Ardila, Beginilah Sosoknya
Kamu harus sangat berhati-hati karena merkuri adalah racun saraf yang berbahaya. Para ahli mengatakan bahwa merkuri sangat berbahaya bagi otak, ginjal, hati dan sistem saraf, tetapi juga dapat merusak sistem reproduksi, kekebalan dan kardiovaskular.
Selain itu, kamu juga harus tahu bahwa sekelompok ilmuwan Jerman mengklaim bahwa beberapa bahan kimia karsinogenik dan racun dilepaskan ketika lampu fluoresen kompak (CFL) yang ramah lingkungan dinyalakan, termasuk fenol, naftalen, dan stirena.***