Anak tidak merasa lega dan sewaktu-waktu perasaan tersebut akan keluar dalam bentuk ledakan emosi ataupun perilaku negatif.
Baca Juga: 12 Tahun Menikah, Kenang Mirdad Digugat Cerai Sang Istri
Seperti sulit menerima saat orangtua mengatakan 'tidak' atau 'nanti ya' pada keinginannya.
- Jika menyambut perasaan tantrum anak
Dengan mengakui perasaan anak, maka seolah-olah kita mengucapkan 'halo' pada perasaan itu dan validasi kehadirannya.
Namun tetap harus dibatasi perilakunya tanpa anak merasa dibatasi.
- Tantrum anak setelah disambut akan pergi dengan sendirinya
Setelah anak merasa lega dan tidak sesak lagi, perasaan negatif itu perlahan menguap dan pergi.
Ada rasa lega yang datang memasuki ruang jiwa anak yang semula sesak dengan emosi yang tidak terekspresikan.
- Jika menyambut baik tantrum-nya anak akan lebih patuh
Setelah orang tua dapat membantu anak merasakan emosi dan memvalidasi perasaannya, anak akan lebih sukarela patuh pada orang tuanya.
Hal tersebut terjadi karena anak merasa orang tua yang sudah memahami perasaan.
Baca Juga: 9 Khasiat Utama Wortel untuk Kesehatan, Bisa Menurunkan Berat Badan Juga Loh