Faktanya, vitamin ini sangat penting untuk fungsi kekebalan sehingga kadar vitamin D yang rendah telah dikaitkan dengan peningkatan kerentanan terhadap infeksi, penyakit, dan gangguan terkait kekebalan.
Baca Juga: Cek Sekarang! 5 Kondisi Umum Ini Adalah Tanda Anda Terkena Kanker Ginjal, Segera Ketahui
Misalnya, kadar vitamin D yang rendah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit pernapasan, termasuk tuberkulosis, asma, dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), serta infeksi pernapasan virus dan bakteri
Sebuah penelitian baru-baru ini juga telah menentukan bahwa tingkat darah 25-hidroksivitamin D setidaknya 30 ng/mL tampaknya membantu mengurangi kemungkinan hasil klinis yang merugikan dan kematian pada pasien rawat inap dengan COVID-19.
Baca Juga: Segera Lakukan, 6 Waktu Paling Baik dan Tepat untuk Minum Air Putih, Efeknya Tidak Terduga
Pada pasien yang lebih tua dari usia 40, mereka yang memiliki kadar vitamin D yang memadai 51,5% lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami hasil yang merugikan, termasuk menjadi tidak sadar, hipoksia, dan kematian, dibandingkan dengan pasien yang kekurangan vitamin D.
Namun, penelitian lain menunjukkan bahwa kekurangan vitamin D dapat membahayakan fungsi kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko terkena penyakit pernapasan.
Dengan demikian, para peneliti mengatakan bahwa kekurangan vitamin D dapat meningkatkan risiko komplikasi Covid-19 yang parah.
Baca Juga: Rusia Uji Coba Anti-Satelit, Amerika Serikat Bertindak Hingga Sebut Negara Tidak Bertanggung Jawab
Bukan hanya itu suplementasi vitamin D ternyata dapat mengurangi komplikasi yang terkait dengan badai sitokin dan peradangan yang tidak terkontrol pada orang dengan Covid-19.