LINGKAR KEDIRI – Para peneliti dari Northwestern University di Chicago menggunakan data UK Biobank untuk memeriksa hubungan antara perilaku diet dari 2006 hingga 2010 dengan kasus Covid-19
Data perilaku diet tersebut kemudian dihubungkan dengan kasus Covid-19 dari Maret hingga November 2020 pada orang yang sama.
Studi ini melibatkan 38.000 peserta yang telah menerima tes COVID-19. Sekitar 17 persen dinyatakan positif virus corona.
Dilansir LingkarKediri.pikiran-rakyat dari Healthline, makanan spesifik yang digunakan dalam penelitian ini terbukti mempengaruhi sistem kekebalan pada penelitian manusia dan hewan sebelumnya.
Penelitian tersebut mendapatkan hasil, ada makanan yang mengurangi risiko Covid-19 sebesar 10 persen, antara lain.
- kopi (1 cangkir atau lebih sehari)
- sayuran (2/3 porsi, dimasak atau mentah, tidak termasuk kentang)
- ASI (telah disusui saat bayi)
Makanan yang tidak berdampak termasuk teh, buah-buahan, dan daging merah. Daging olahan seperti hot dog dan daging deli dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi.