LINGKAR KEDIRI – Subvarian coronavirus Omicron yang dikenal sebagai BA.5 menyumbang hampir 54% dari kasus Covid di negara itu pada hari Sabtu di US menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.
Di sisi lain, subvarian serupa, BA.4, menghasilkan 17% lebih banyak.
"Mereka mengambil alih, jadi jelas mereka lebih menular daripada varian omicron sebelumnya," kata David Montefiori, seorang profesor di Human Vaccine Institute di Duke University Medical Center, dilansir LingkarKediri dari laman nbcnews.
Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta 19 Juli 2022, Sempat Membuang Muka, Begini Perasaan Reyna pada Andin
Kedua subvarian juga tampak menghindari perlindungan dari vaksin dan infeksi sebelumnya dengan lebih mudah daripada kebanyakan pendahulunya.
Montefiori memperkirakan bahwa BA.4 dan BA.5 sekitar tiga kali lebih sensitif terhadap antibodi penetralisir dari vaksin Covid yang ada dibandingkan versi asli varian omicron, BA.1.
Penelitian lain menunjukkan bahwa BA.4 dan BA.5 empat kali lebih tahan terhadap antibodi dari vaksin daripada BA.2, yang menggantikan varian omicron sebagai versi dominan virus corona di AS pada bulan April.
Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta 19 Juli 2022, Tak Mau Cari Masalah, Nino Putuskan Hal Ini
Francois Balloux, direktur University College London Genetics Institute, mengatakan kemungkinan besar itu adalah alasan lain mengapa subvarian mengambil alih.