LINGKAR KEDIRI - Menonton film porno dalam jangka panjang tentu dapat menimbulkan dampak negatif bagi pribadi seseorang.
Film pornografi berpeluang menciptakan disfungsi seksual, terutama ketidakmampuan untuk mencapai ereksi atau orgasme dengan pasangan hidupnya.
Kualitas perkawinan dan komitmen terhadap pasangan akhirnya beresiko terputus.
Baca Juga: Indonesia U-20 Menang Melawan Vietnam dengan Skor 3-2, Pelatih Shin Ungkap Rasa Bangganya
Untuk mencoba menjelaskan efek ini, beberapa ilmuwan telah menarik kesejajaran antara konsumsi pornografi dan penyalahgunaan narkoba.
Melalui desain evolusioner, otak terhubung untuk merespons rangsangan seksual dengan lonjakan dopamin.
Neurotransmitter ini, paling sering dikaitkan dengan antisipasi penghargaan, juga bertindak untuk memprogram ingatan dan informasi ke dalam otak.
Adaptasi ini berarti bahwa ketika tubuh membutuhkan sesuatu, seperti makanan atau seks, otak mengingat ke mana harus kembali untuk mengalami kesenangan yang sama.
Baca Juga: Erling Haaland Bagaikan Superstar yang Mencetak Rekor dalam Pertandingan Liga Premier