KTT G20 2020: Jokowi Dorong Ekonomi Hijau Untuk Serap Tenaga Kerja

23 November 2020, 09:12 WIB
Presiden RI Joko Widodo saat mengahdiri KTT G20 secara virtual. //Instagram.com//@jokowi/

Lingkar Kediri - Konferensi Tingkat Tinggi G20 yang dituan rumahi Kota Riyadh, Arab Saudi telah memasuki hari kedua, dan Jokowi kali ini akan menyampaikan pidatonya.

Dilansir dari Setneg.go.id, KTT G20 yang dilakukan secara virtual dilaksanakan selama 2 hari, yaitu 21-22 November 2020.

Harusnya konferensi ini dilaksanakan di Kota Riyadh, Arab Saudi. Namun, karena Pandemi COVID 19, dilaksanakan secara virtual.

Baca Juga: Bongkar Tips Atur Pola Makan Agar Tubuh Tetap Sehat, Ade Rai: Kebanyakan Makanan Kita Sumber Lemak

Di sesi pertama yang berlangsung pada Sabtu 21 November 2020, Presiden Jokowi mendorong negara-negara G20 untuk memperhatikan pendistribusian vaksin COVID 19.

Jokowi menekankan agar setiap negara membuka lebar akses vaksin mereka, karena pemulihan tersebut jika hanya terfokus ke dalam negeri saja, tidak akan cepat memulihkan kesehatan dunia.

Memasuki hari kedua, Presiden Joko Widodo berkesempatan menyampaikan pidatonya yang membahas tentang pembangunan masa depan yang inklusif, berkelanjutan, dan tangguh.

Baca Juga: Kapolri Terbitkan Surat Telegram Netralitas Polri dalam Pilkada 2020, Begini Sejumlah Aturannya

Pembahasan ini mengarah pada bagaimana tiap-tiap negara harusnya melakukan pemulihan keadaan negara, termasuk pendistribusian vaksin dan pemulihan sektor ekonomi.

“Hal ini bisa diwujudkan jika terdapat visi besar, aksi besar, dan perubahan besar. Big vision, big action, and big transformation,” Ujar Presiden Joko Widodo dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Minggu, 22 November 2020, dikutip dari Setneg.go.id.

Presiden menambahkan, bahwa pascapandemi Indonesia akan melakukan pembangunan ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, dan tangguh.

Baca Juga: Kumpulan Kutipan, Quotes dan Kata-Kata Rindu, Cocok Untuk Anda Yang Sedang LDR Agar Lekas Bertemu

Ia menambahkan bahwa pembenahan fundamental mutlak dilakukan. Juga, pembangunan ekonomi yang lebih hijau dan berkelanjutan, wajib dilakukan dengan berwawasan lingkungan.

Jokowi menuturkan, bahwa ini adalah momen yang tepat untuk mendorong ekonomi hijau, karena World Economic Forum (WEF) menyatakan bahwa potensi ekonomi hijau sangat besar.

Tentu saja karena terdapat peluang bisnis sebesar US$10,1 triliun dan 395 juta lapangan pekerjaan baru sampai 2030.

Baca Juga: Cinta Dalam Diam, Berikut Kumpulan Puisi Yang Cocok Untukmu Saat Memendam Perasaan

Indonesia juga telah menerapkan berbagai macam terobosan seperti memanfaatkan biodiesel B-30, menguji coba green diesel D100 dari kelapa sawit, dan menyerap lebih dari 1 juta ton sawit hasil produksi petani.

Selain itu, negara telah memasang ratusan ribu Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di sektor rumah tangga.

Jokowi yakin, proyek ini akan menciptakan puluhan ribu lapangan pekerjaan baru, sekaligus berkontribusi untuk mengembangkan energi di masa depan.***
 

 

Editor: Erik Okta Nurdiansyah

Sumber: SETNEG

Tags

Terkini

Terpopuler