Muhadjir Effendy Sebut Bansos Sembako Jabodetabek 2021 Beralih Menjadi BST, Begini Penjelasannya

14 Desember 2020, 21:23 WIB
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy /Dok. Humas Setkab/

LINGKAR  KEDIRI – Pelaksana tugas (Plt) Menteri Sosial (Mensos) RI, Muhadjir Effendy mengungkapkan bahwa pemerintah akan menyalurkan bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat terdampak Covid-19 di Jabodetabek berupa bantuan sosial tunai (BST) yang pada 2021 mendatang.

“Bansos Jabodetabek skema yang kita gunakan adalah BST, tapi teknisnya masih harus berkoordinasi dengan pemerintah provinsi DKI Jakarta,” ucap Muhadjir di gedung Kementerian Sosial Jakarta pada Senin, 14 Desember 2020.

Sebelumnya diketahui bahwa masyarakat Jabodetabek yang terdampak Covid-19 sebanyak 1,8 Juta. Mereka mendapat bansos berupa sembako senilai Rp600 ribu sejak April hingga Juni 2020 yang didistribusikan dua kali setiap bulan.

Baca Juga: Tawarkan Investasi Telekomunikasi Kepada Uni Eropa, Gubernur Maluku: Mari Berbisnis dan Berinvestasi

Baca Juga: Si Kucing Tidak Mau Makan? Belum Tentu Sakit, Ada Beberapa Hal Penyebabnya, Yuk Simak!

Kemudian bantuan dalam bentuk sembako tersebut berlanjut hingga Desember 2020 dengan nominal menjadi Rp300 ribu tiap bulan.

Dikutip dari laman Antara, untuk bansos di luar Jabodetabek bantuan tetap disalurkan sebagaimana biasanya yakni berupa bansos reguler dan jaring pengaman sosial Covid-19.

Untuk bantuan sembako atau bantuan pangan non-tunai (BPNT) sendiri jumlahnya mencapai 1,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM).

Baca Juga: Youtube dan Beberapa Layanan Google Alami 'Down', Tagar #YouTubeDOWN Trending

Sedangkan untuk program keluarga harapan (PKH) terdapat 10 juta KPM, dan BST khusus penanganan Covid-19 Kemensos akan disalurkan untuk 10 juta KPM.

Menurut penjelasan Muhadjir, pemerintah juga akan menambah bantuan bersumber dari dana desa atau BLT Desa sekitar 7,8 juta KPM.

“Jadi itu yang tetap disalurkan. Kemudian untuk satuan berapa jumlah per bulan dan KPM untuk sementara Rp200 ribu, tetapi kemungkinan akan dinaikkan menjadi Rp300 ribu,” ujar Menko PMK tersebut.

Baca Juga: Pemerintah Berencana Beri Subsidi Vaksin COVID-19 Hingga 50%,

Sementara terkait penyaluran BST, Muhadjir menjelaskan bahwa tidak semua calon memiliki rekening bank, sehingga Kemensos membuka opsi untuk mengantarkan langsung kepada penerima bantuan melalui jasa PT Pos Indonesia.

Lebih lanjut, Muhadjir mengatakan bahwa Kemensos juga akan memastikan bantuan yang diberikan dapat tepat sasaran, dalam artian uang yang diberikan dapat dipergunakan untuk keperluan yang memang penting.

Muhadjir mengakui bahwa salah satu kelemahan dari BST ialah pemerintah tidak dapat mengontrol atas penggunaan bantuan yang diberikan.

Baca Juga: Teaser ' Cry For Me' dari TWICE Tayang Tanpa Jeongyeon

Sehingga dikhawatirkan uang tersebut digunakan untuk membeli barang yang kurang bermanfaat seperti rokok dan lain sebagainya.***

Editor: Mualifu Rosyidin Al Farisi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler