Total 181,5 Juta Jiwa, Vaksinasi COVID-19 Dimulai Januari 2021 hingga Maret 2022 Kepada Kelompok Ini

30 Desember 2020, 13:18 WIB
Ilustrasi vaksinasi Covid-19 /Kafuhlert/Pixabay

LINGKAR KEDIRI- Sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin akan melakukan percepatan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 pada bulan Januari 2021 hingga Maret 2022.

Menurut keterangan Kementerian Kesehatan, vaksinasi nantinya akan dilakukan dalam dua gelombang yaitu gelombang pertama ada Januari hingga April 2021.

Sedangkan Gelombang kedua dilaksanakan pada April 2021 hingga bulan Maret 2022.

Pada gelombang pertama, pemerintah akan memberikan vaksin kepada sebanyak 1,3 juta tenaga kesehatan yang tersebar di seluruh 34 provinsi. 

Baca Juga: Seorang Dokter di Boston Alami Alergi Parah Setelah Disuntik vaksin COVID-19 Moderna

Baca Juga: Tanggapi Reaksi Alergi Setelah Disuntik Vaksin COVID-19, CDC Keluarkan Pedoman Terbaru

"Sama dengan negara lain, bahwa tenaga kesehatan adalah prioritas utama yang akan di vaksinasi. Karena mereka adalah garda terdepan penanganan pandemi COVID-19,” ucap Menkes. 

Vaksin yang akan diberikan kepada nakes di 34 provinsi di Indonesia nantinya telah lolos uji klinis dan mendapatkan EUA dari BPOM.

Pelaksanaan vaksinasi dilakukan juga dengan menerapkan prinsip kehati-hatian dan bertahap sehingga aman.

Tidak hanya itu saja, pada gelombang pertama nantinya sebanyak 17,4 juta publik dan 21,5 lansia juga akan mendapatkan prioritas vaksin COVID-19.

Setelah gelombang pertama selesai, gelombang kedua pemerintah akan menargetkan sebanyak 63,9 masyarakat yang berada di daerah dengan risiko penularan virus corona yang tinggi untuk vaksinasi. 

Baca Juga: Apakah Orang yang Sembuh dari COVID-19 harus Disuntik Vaksin Lagi? Simak Penjelasannya di Sini

Baca Juga: Apakah Ibu Hamil Boleh Disuntik Vaksin COVID-19? Begini Jawabannya

Gelombang kedua juga akan diberikan kepada seluruh masyarakat yang berdasarkan kluster sesuai ketersediaan vaksin sebanyak 77,4 juta jiwa. 

Pemerintah pada rencana percepatan vaksinasi ini akan menggunakan vaksin  Sinovac dari Tiongkok, Novavax dan Pfizer dari Amerika Serikat, AstraZeneca dari Inggris, dan COVAX/GAVI yang diinisiasi oleh aliansi vaksin Gavi serta didukung oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI).

Menkes mengatakan bahwa nantinya Indonesia akan mendapatkan 400 dosis vaksin yaitu 100 juta dosis vaksin berasal dari Sinovac, 100 juta dosis dari Novavax, 100 juta dosis vaksin dari AstraZeneca, dan 100 juta dari Pfizer.

Namun untuk mencapai herd immunity diperlukan sebanyak 468,8 juta vaksin untuk  181,5 juta jiwa. Sisanya masih akan diupayakan pemerintah.***

 

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Kemkes.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler