Peringatan Serius! BMKG Minta Masyarakat Waspada Ancaman Bencana Gempa hingga Tsunami

22 Januari 2021, 11:01 WIB
Ilustrasi: BMKG Minta Masyarakat Waspada Ancaman Bencana Gempa hingga Tsunami /Noupload/ Pixabay/Pixabay

LINGKAR KEDIRI – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) peringatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi multi risiko bencana.

Bencana tersebut dari aspek cuaca, iklim, gempa atau tsunami yang semakin meningkat terutama memasuki Januari, Februari hingga Maret 2021.

“Sampai Maret masih ada potensi multirisiko, tapi untuk hidrometeorologi puncaknya pada Januari-Februari. Tapi seiring dengan itu, potensi kegempaan juga meningkat, mohon kewaspadaan masyarakat," kata kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Jumat, 15 Januari 2021.

Baca Juga: 6 Aneka Resep Olahan Telur ini Cocok untuk Anda, Mudah dan Enak

Sejak bulan Oktober 2020 silam, BMKG telah mengeluarkan informasi potensi bencana bersamaan dengan prakiraan musim hujan yang akan terjadi di awal tahun 2021.

Bahkan sejak awal Januari 2021, sejumlah daerah mengalami bencana banjir dan tanah longsor akibat peningkatan curah hujan.

Sedangkan untuk potensi kegempaan, gempa dengan kekuatan signifikan terjadi disejumlah daerah.

Baca Juga: Karena Reyna, Andin Menjadi Murka pada Aldebaran? Sinopsis Ikatan Cinta Hari Ini

Seperti yang diketahui gempa dengan magnitudo 5,9 yang mengguncang Majene Provinsi Sulawesi Barat pada Kamis (14/1/2021) pukul 13.35.49 WIB.

Selain itu juga terjadi gempa tektonik dengan kekuatan yang lebih besar magnitudo 6,2 terjadi pada Jumat (15/1/2021) dini hari pukul 01.28 WIB yang lebih mengguncang dan merusak.

"Episenter gempa kurang lebih sama terletak 6 kilometer arah timur laut Majene dengan pusat gempa 10 kilometer. Ini gempa dangkal yang tentunya karena magnitudonya sangat besar, guncangannya juga sangat dirasakan di permukaan," lanjut Dwikorita, sebagaimana dilansir dari laman bmkg.go.id.

Baca Juga: Zodiak Paling Beruntung Februari 2021: Aries, Taurus, Gemini, Cancer dan Leo

Jika memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar Mamuju.

Berdasarkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

"Berdasarkan data kegempaan yang kami rekam dan historis gempa, kami menganalisis masih memungkinkan adanya gempa susulan yang cukup kuat seperti dinihari yang lalu atau bahkan lebih. Karena itu kami mengimbau masyarakat untuk menghindari bangunan dan gedung-gedung tinggi karena dikhawatirkan masih berpotensi gempa susulan," sambung Dwikorita.

Baca Juga: BNPB Peringatkan 2 Wilayah Ini Siaga Bencana dan 26 Provinsi Berstatus Waspada!

Ia juga mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah setempat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan potensi tsunami apabila terjadi gempa susulan yang dapat memicu longsor di bawah laut.

Mengingat pelamparan sesar naik Mamuju yang menjadi sumber gempa berada di dasar laut sebelah barat Pantai Mamuju.

Hal ini untuk mengantisipasi potensi tsunami seperti yang terjadi di Palu pada 2018, dimana kejadian tsunami sangat cepat hanya dua hingga tiga menit setelah gempa terjadi.

Baca Juga: 25 Platform Fintech Lending yang Terdaftar dan Memiliki Ijin Usaha di OJK

Ia juga mengingatkan masyarakat disekitar pantai untuk segera menyiapkan jalur evakuasi dan membuat tempat evakuasi sementara di tempat yang lebih aman.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: bmkg.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler