LINGKAR KEDIRI – Calon penumpang kereta api diwajibkan untuk puasa dan tidak merokok satu jam sebelum melakukan tes menggunakan alat GeNose.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi dalam acara ‘Bincang Editor GeNose di Transportasi Umum’.
"Saya pikir itu satu hal yang mudah, puasa 12 jam saja bisa masa puasa 1 jam saja tidak," ujar Menhub Budi Karya Sumadi, pada Rabu, 27 Januari 2021.
Imbauan puasa tersebut, lanjut Menhub, berdasarkan hasil kesepakatan bersama antara Kementerian Kesehatan dan Gugus Tugas penanganan Covid-19.
Hal itu dimaksudkan agar deteksi virus Covid-19 mendapatkan hasil lebih maksimal.
Selain diwajibkan untuk berpuasa, bagi calon penumpang kereta api perokok yang akan melakukan tes GeNose juga diimbau untuk tidak merokok satu jam sebelumnya.
Baca Juga: Sakit Tenggorokan? Cobalah Obat Alami Berikut Ini Untuk Meredakannya
Baca Juga: Sakit Pinggang Tak Hilang Lebih dari 1 Jam? Waspadai Gejala Berikut Ini atau Bisa Berakibat Fatal
Sebagai informasi, sebelumnya Menhub Budi Karya Sumadi menyebut alat GeNose ini akan uji coba pada tanggal 5 Februari 2021 mendatang di Stasiun Senen, Jakarta dan Stasiun Tugu Yogyakarta.
Sehingga penumpang yang sudah mendapatkan tiket dipastikan sudah di tes GeNose mulai tanggal tersebut.
"Ini langkah yang bagus dari Kereta Api, mereka memberikan suatu kemudahan dan kemurahan dan tetap menjaga protokol Kesehatan,” ujarnya.
Baca Juga: Jubir Tegaskan Vaksin Covid-19 untuk Cegah Menjadi Sakit, Bukan Penularan
Untuk diketahui, GeNose merupakan alat yang mendeteksi virus Covid-19 melalui hembusan nafas yang di simpan di dalam kantung udara.
Kemudian kantung udara dihubungkan ke alat GeNose yang sudah didukung Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan (AI).
Selain itu, sistem GeNose dapat mendeteksi virus Covid-19 hanya dalam waktu 50 detik saja.***