Ternyata Hari Lahir Pancasila 1 Juni Banyak Fakta Menarik dalam Sejarahnya, Begini Penjelasan

1 Juni 2021, 07:18 WIB
Ilustrasi - Hari Lahir Pancasila 1 Juni. /BPIP.go.id/

 

LINGKAR KEDIRI - Setiap tanggal 1 Juni Indonesia memperingati hari lahirnya Pancasila.

Dalam peringatanya biasanya dilakukan upacara serentak maupun pengibaran bender merah putih di berbagai halaman rumah.

Peringatan ini untuk meengenang perjuangan para pendiri bangsa.

Dalam hal khususnya adalah penanaman dasar negara.

Peringatan ini bermulaa saat Bung Karno menyampaikan pidato mengenai rumusan dasar negara yang diberi nama Pancasila.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 1 Juni 2021 untuk Aries, Taurus, dan Gemini: Saatnya Menikmati Waktu Bersama Pasangan!

Momen ini menjadi bagian terpenting dalam sejarah bangsa Indonesia.

Hal demikian dikarenakan, Pancasila adalah sebuah dasar negara yang memiliki falsafah nilai hidup yang mendalam.

Bahkan dalam pembentukan lambang Pancasila tidak serta merta.

Melainkan banyak mengalami perubahan demi perubahan untuk menyempurnakan burung garuda tersebut.

Dikutip Lingkar Kediri dari artikel yang sebelumnya tayang di Galajabar.com dengan jududl "Mengenal Sejarah Terbentuknya Pancasila, Ternyata Melalui Proses yang Panjang Lho!", banyak fakta menraik dibalik sejarah terbentuknya.

Berikut Sejarah singkat hingga fakta menarik dari sejarah kelahiran Pancasila

1. Terpilihnya Garuda sebagai Lambang Negara

Semua bermula ketika Jepang kalah di Perang Dunia dan berjanji akan membantu Indonesia meraih kemerdekaan.

Segala hal mulai dipersiapkan hingga kemudian setelah kemerdekaan Indonesia, dirasa perlu kiranya Republik Indonesia Serikat (kala itu) mempunyai lambang negara.

Maka, diumumkanlah sayembara untuk pengajuan desain lambang negara.

Baca Juga: Rizky Billar dan Lesti Kejora Beri Tanggapan Soal Ramalan Pernikahannya yang Tak akan Awet. Simak Ulasannya

Dari sekian banyak yang ikut serta, akhirnya terpilihlah dua yang terbaik, yakni karya Moh. Yamin dan Sultan Hamid II.

Kemudian, karya Sultan Hamid II yang terpilih yang berupa burung Garuda.

Garuda merupakan makhluk metologi dalam Agama Hindu yang merupakan kendaraan Dewa Wisnu.

Namun, ada beberapa tokoh yang berbeda pendapat dalam hal ini.

Prof. Ahmad Mansyur Suryanegara misalnya yang menyatakan bahwa lambang Pancasila merupakan burung rajawali Sayyidina Ali ra.

Sementara itu, R. Indara S. Attahashi yang merupakan keturunan Kerajaan Samudera Pasai, Kerajaan Islam pertama di Indonesia juga mempunyai pendapat berbeda.

Menurutnya, lambang Pancasila sangat mirip dengan lambang Kerajaan Samudera Pasai.

Lambang kerajaan Islam tersebut berupa kaligrafi yang berbentuk mirip Garuda Pancasila yang bertuliskan basmallah dan dua kalimat syahadat.

Di tengahnya, terdapat perisai dengan warna biru dan merah. Sementara di bawah, terdapat satu kalimat yang ditulis putih seperti pita pada lambang Pancasila.

2. Perubahan Bentuk Lambang Pancasila

Setelah terpilihnya rancangan lambang negara karya Sultan Hamid II, maka Ir. Soekarno bersama Moh. Hatta melakukan diskusi dengan sang Sultan.

Hal ini dimaksudkan untuk mematangkan dan menyempurnakan lambang negara tersebut.

Akhirnya, perubahan pertama terjadi pada warna pita yang dicengkeram burung Garuda yang semula berwarna merah putih berubah menjadi putih.

Kemudian, lambang negara tersebut mendapatkan kritikan dari Partai Masyumi atau partai muslim terbesar kala itu.

Baca Juga: Bermula dari Kekalahan Jepang dalam Perang Pasifik, Begini Sejarah Singkat Hari Pancasila 1 Juni

Berdasarkan kritikan tersebut, Sultan Hamid II kembali melakukan perubahan.
Semula, tangan Garuda berupa tangan manusia dan memegang perisai, lalu berubah menjadi sayap Garuda.

Akhirnya, lambang negara tersebut disahkan dalam acara Sidang Kabinet RIS pada 11 Februari 1950.

Presiden Soekarno kemudian untuk pertama kalinya mengenalkan lambang negara tersebut kepada masyarakat umum di Hotel Des Indes, Jakarta.

Meski sudah disahkan, perbaikan masih terus dilakukan. Soekarno kemudian memerintahkan pelukis istana bernama Dullah untuk menambahkan jambul pada kepala Garuda yang semula gundul.

Beberapa perubahan lain pun turut terjadi, seperti:

- Posisi cakar yang sebelumnya ada di belakang pita, kemudian diubah ke depan pita.

- Perubahan pada warna, yang semula lambang negara tidak berwarna, kemudian ditambahkan beberapa warna.

Bentuk tersebut kemudian tidak berubah hingga saat ini. Itulah sejarah terbentuknya Pancasila.***(Sartika Rizki Fadilah/Galajabar)

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Galajabar

Tags

Terkini

Terpopuler