Polri Tegaskan Pengamanan Nakes Terkait Bentrokan dengan KKB di Papua, IDI: Pemerintah Harus Jamin Itu Semua

18 September 2021, 14:55 WIB
Polri Tegaskan Pengamanan Nakes Terkait Bentrokan dengan KKB di Papua, IDI: Pemerintah Harus Jamin Itu Semua /@papua_talk/Instagram/

LINGKAR KEDIRI – Konflik bentrokan TNI-Polri dengan KKB di Kiwirok, Provinsi Papua baru-baru ini terjadi, dengan korban tenaga kesehatan menjadi sorotan publik.

Lantaran insiden tersebut telah merenggut satu nyawa tenaga kesehatan yang bertugas di kawasan konfik itu, hal ini menimbulkan pertanyaan atas keamanan para tenaga kesehatan di Papua itu sendiri.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Papua langsung mengecam tindakan kekerasan yang dialami sejumlah tenaga kesehatan di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua, pada Senin, 13 September 2021 lalu.

Baca Juga: Tak Hanya Mempercantik Halaman, Ini Manfaat Luar Biasa Tanaman Lidah Mertua yang Perlu Anda Ketahui

"Kami meminta kepada pemerintah daerah Provinsi Papua beserta TNI-Polri untuk menjamin keamanan dan keselamatan tenaga kesehatan yang bertugas di seluruh wilayah Papua," kata Ketua IDI Wilayah Papua Donald Aronggear, dilansir LingkarKediri.pikiran-rakyat dari Antara.

Donald menyerukan pernyataan sikap organisasi IDI untuk meminta jaminan keamanan dan keselamatan tenaga kesehatan demi kelancaran pelayanan kesehatan di seluruh wilayah Papua.

Seruan tersebut disampaikan IDI Papua kepada seluruh pihak terkait, khususnya Pemerintah Provinsi Papua.

Baca Juga: Segera Hindari! Cemburu Buta Jadi Alasan Mengapa Cintamu Belum Dewasa, Berikut Alasannya

"Kami juga meminta kepada Pemerintah Provinsi Papua melakukan koordinasi dengan pemerintah kota/kabupaten, para tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat untuk ikut terlibat dalam menjaga keamanan para tenaga kesehatan dalam menjalankan tugas," ucapnya.

Menurut Donald, aksi kekerasan tersebut berupa tindakan membakar fasilitas kesehatan yang dilakukan KKB hingga mengakibatkan sejumlah tenaga kesehatan terluka dan satu di antaranya wafat.

Donald juga berharap kejadian serupa tidak terulang, sehingga tenaga kesehatan dapat memberikan pelayanan dengan tenang tanpa intimidasi yang memicu rasa takut.

Baca Juga: Jangan Remehkan! Berikut Manfaat Menangis Bagi Kesehatan yang Jarang Diketahui

Aksi kekerasan terhadap tenaga kesehatan dikhawatirkan oleh Donald akan berdampak pada penurunan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat setempat karena jumlah tenaga kesehatan yang berkurang.

Sehubungan mengenai permintaan pengamanan tersebut, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Rusdi Hartono menegaskan bahwa keamanan tenaga kesehatan (nakes) di Papua menjadi perhatian aparat TNI maupun Polri.

Rusdi dalam konferensi pers di Gedung Humas Polri, Jakarta Selatan, Jumat kemarin, mengatakan jajaran TNI-Polri juga berupaya mengembalikan kondisi di Papua kembali kondusif setelah insiden di Distrik Kiwirok, Papua.

Baca Juga: Terbukti! dr. Zaidul Akbar Beberkan 1 Cara Ampuh Atasi Penyakit Diabetes, Simak Selengkapnya

"Tentunya ketika ada dorongan untuk bagaimana bisa mengamankan nakes, ya itu menjadi perhatian TNI-Polri untuk bisa mengamankan itu, sehingga pelayanan-pelayanan kesehatan di Papua bisa berjalan dengan baik," tegas Rusdi.

Terkait permintaan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) untuk perlindungan tenaga kesehatan di Papua, menurut Rusdi, hal itu sudah menjadi hal yang diperhatikan oleh Mabes Polri.

Untuk diketahui, Pada Kamis, 16 September 2021 lalu, IDI Papua bersama 250 tenaga kesehatan menggelar aksi damai dengan cara berjalan kaki mengelilingi jalan protokol di Oksibil, Ibu Kota Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

Peserta aksi memasang pita hitam dan menyalakan 1.000 lilin di sepanjang jalan.

Aksi tersebut sebagai visualisasi rasa duka cita dan penghormatan bagi korban wafat bernama Gabriella Meilani yang berprofesi sebagai perawat di Puskesmas Kiwirok.

Saat ini, kata Donald, seluruh tenaga kesehatan yang selamat dari lokasi kejadian telah dievakuasi menuju Jayapura.***

Editor: Alfan Amar Mujab

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler