Ini yang Terjadi Jika Indonesia Tak Pernah Dijajah Eropa, Nomor 5 Paling Mengejutkan

15 Oktober 2021, 19:50 WIB
Ilustrasi masa penjajahan di Indonesia /Dok Pikiran Rakyat

LINGKAR KEDIRI - Berbicara tentang penjajahan sebagian kita biasanya hanya membayangkan yang buruknya saja.

Mungkin banyak dari kita yang membayangkan bahwa dulu kita ditindas habis-habisan saat dijajah bangsa Eropa,

Sejatinya jumlah orang Belanda di kala itu tak terlalu banyak bila dibandingkan dengan jumlah orang Indonesia.

Baca Juga: Spoiler Drakor Yumi’s Cells Episode 9: Yumi Menghadapi Persimpangan Jalan, Apakah Dia Mundur Lagi Kali Ini?

Hal ini diperkuat dengan fakta bahwa ketika Sumpah Pemuda pada tahun 1928 diucapkan Sebagian besar orang yang bekerja di kantor pemerintahan hindia-belanda adalah orang berkulit coklat.

Bahkan sebagian besar mereka ke sini hanya semacam perjalanan dinas saja yakni ketika pekerjaan mereka selesai mereka pulang ke Belanda lagi.

Dilansir Lingkar Kediri dari Youtube tetap fokus, ini jadinya kalau Indonesia tidak pernah dijajah bangsa Eropa.

Baca Juga: Segera Simpan Didalam Dompet, 5 Benda Sederhana Pembawa Keberuntungan dan Penarik Rezeki

  1. Indonesia tidak mungkin terbentuk kerajaan-kerajaan 

Nusantara yang sempat dikuasai Majapahit pun berbeda dengan nusantara yang sekarang, jika Indonesia menjadi negara dengan mengikuti wilayah, sebagaimana wilayah kekuasaan Majapahit pada masa raja Hayam Wuruk.

Beberapa wilayah di Filipina akan masuk wilayah Indonesia juga.

Namun karena penaklukan Nusantara dilakukan melalui kekerasan dan tidak ada kepentingan bersama seperti saat mengusir penjajah maka Nusantara akan sangat rentan pemberontakan bahkan nama Indonesia juga pemberian dari bangsa Eropa.

Baca Juga: Jakarta Akan Tenggelam, Inilah 7 Alasan Bencana Tersebut Memungkinkan Terjadi

  1. Kita tidak akan menggunakan alfabet latin

Kita pasti tahu negara Thailand, satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah oleh bangsa Eropa.

Mungkin karena itulah alfabet asli milik mereka pun kini lestari dan mereka gunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Sebelum kedatangan bangsa Eropa kita tidak pernah mengenal alfabet latin, dahulu kita punya abjad sendiri seperti aksara jawa, aksara Bali, aksara Sunda kuno dan lain-lain.

Baca Juga: Inilah 3 Golongan Orang yang Sulit Menjadi Kaya Raya, Jangan Sampai Terjadi Padamu

Masyarakat kita baru mengenal alfabet latin setelah kedatangan bangsa Eropa, dahulu penjajah dari negeri asing itu kesulitan berkomunikasi dengan masyarakat kita sehingga mereka pun mengajarkan kita alfabet latin.

Maka berterimakasihlah pada penjajah karena kini kita bisa menikmati hasil pelajaran dari penjajah tersebut berupa alfabet Latin yang selalu kita gunakan setiap hari.

  1. Akan terdiri dari banyak sekali negara

Baca Juga: Ramalkan Bencana Besar Selepas Pilpres Selama 100.000 Tahun, Praktisi Kejawen: Waspada Konflik Tak Henti  

Akibat dari tidak adanya kepentingan bersama ditambah lagi dengan bentuk wilayah kita yang merupakan negara kepulauan, maka sangat mungkin satu negara Indonesia terpecah menjadi banyak sekali negara tanpa kedatangan bangsa Eropa.

Bahkan mungkin hampir setiap pulau besar di Nusantara bakal menjadi sebuah negara.

  1. Kita tidak akan melihat ikan-ikan gupy di parit

Baca Juga: Spoiler dan Prediksi Manga One Piece 1029, Sengitnya Sanji vs Queen, Marinir Terblokir Kru Big Mom?

Ikan-ikan kecil yang sekarang hidup subur itu adalah spesies asli dari benua Amerika, ikan-ikan itu dulunya dibawa oleh orang Belanda sekitar tahun 1920-an.

Awalnya ikan gupy adalah ikan hias yang biasa dipelihara oleh orang Eropa di dalam akuarium, akan tetapi kemudian dilepaskan di alam bebas kemungkinan tujuannya untuk mengurangi populasi nyamuk.

Ikan gupy ternyata sangat cocok dengan kondisi perairan kita sehingga saat ini kita bisa menjumpai ikan gupy hampir di setiap sungai.

Baca Juga: Menghilangkan Perut Buncit dalam Waktu Cepat Tanpa Olahraga, Segera Jauhi Ini

  1. Tidak ada singkong

Singkong atau ketela pohon pada mulanya adalah tanaman dari benua Amerika pada abad ke-16, orang Portugis membawa singkong ke wilayah kita.

Singkong begitu mudah ditanam dan dianggap sebagai makanan penyelamat dikala paceklik, sehingga keberadaannya sangat populer bagi masyarakat.

Tanpa penjajah mungkin singkong tidak akan kita kenal seperti sekarang ini.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: YouTube Tetap Fokus

Tags

Terkini

Terpopuler