Anggapan Kegagalan Larangan Ekspor Disebut Buat Peringkat Kepuasan Jokowi Turun ke Level Terendah

17 Mei 2022, 16:25 WIB
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). /tangkapan layar Youtube Sekretaris Presiden/

LINGKAR KEDIRI –  Peringkat persetujuan Presiden Indonesia Joko Widodo disebut telah mencapai titik terendah setelah enam tahun.

Hal ini lantaran ketidakpuasan atas melonjaknya harga minyak goreng dan anggapan kegagalan larangan ekspor untuk segera mengurangi kenaikan harga barang, sebuah jajak pendapat baru menunjukkan pada Minggu kemarin.

Angka yang dirilis oleh lembaga survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa kepuasan terhadap presiden negara, yang dikenal luas sebagai Jokowi, turun menjadi 58,1% pada Mei ini.

 Baca Juga: 9 Bulan Kasus Subang, Keberadaan HP Milik Amel Diketahui Pria Ini: Di Buang di Tengah Danau..

Angka tersebut merupakan peringkat terendah sejak Desember 2015 ketika persetujuan presiden merosot menjadi 53%.

Penurunan ini, mengikuti penurunan 12 poin dari Januari hingga April tahun ini.

Terjadi karena ekonomi terbesar di Asia Tenggara itu telah berjuang untuk menguasai harga minyak goreng domestik, bahan pokok rumah tangga di Indonesia, dan setelah keputusan mengejutkan untuk melarang ekspor minyak sawit bulan lalu.

 Baca Juga: Finlandia dan Swedia Nekat Gabung ke NATO, Rusia Langsung Mengawasi Konfigurasi NATO di Perbatasan

Dilansir LingkarKediri dari Reuters, Indonesia adalah produsen minyak sawit terbesar di dunia dan keputusan kebijakan tersebut mengejutkan pasar global.

Pada saat itu Presiden Jokowi mengatakan kebutuhan akan makanan yang terjangkau mengalahkan masalah pendapatan, dan larangan tersebut akan dicabut setelah kebutuhan dalam negeri terpenuhi.

Dilakukan pada 5-10 Mei, survei Indikator mengatakan penurunan persetujuan Jokowi sebagian besar terkait dengan kenaikan harga minyak goreng dan efek inflasi flow-on, dan kesenjangan antara ekspektasi kebijakan dan kenyataan di lapangan, setelah larangan ekspor gagal untuk membuat  harga turun secara signifikan setelah keputusan tersebut.

 Baca Juga: Ada Kabar Tak Menyenangkan, Madam Pang Dikabarkan Harus Segera Pulang Untuk Perawatan Akibat Insiden Ini...

Jajak pendapat tersebut, yang mensurvei 1.200 orang, menemukan bahwa meski hampir 90% mendukung larangan ekspor, lebih dari 72% mengatakan harga minyak goreng masih kurang terjangkau, atau tidak terjangkau sama sekali.

Istana kepresidenan tidak segera tersedia untuk dimintai komentar.

Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan larangan ekspor akan tetap berlaku sampai harga minyak goreng curah turun menjadi Rp 14.000 per liter di seluruh negeri.

 Baca Juga: Bursa Transfer, Erik ten Hag Disebut Bawa Kabar Baik Pertama ke MU, Superstar Ini Ingin Tanda Tangan Kontrak

Hingga Kamis lalu, data Kementerian Perdagangan menunjukkan minyak goreng curah dijual dengan harga Rp 16.600 per liter.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

Editor: Yulian Fahmi

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler