Jokowi Resmi Mengizinkan Ekspor Minyak Sawit, Industri CPO Sebut Pengiriman Tidak Mungkin Dimulai, Ada Apa?

26 Mei 2022, 18:00 WIB
Pemerintah harus segera membeli sawit rakyat yang harganya anjlok pasca larangan ekspor CPO /

LINGKAR KEDIRI – Indonesia merupakan salah satu negara penghasil minyak sawit terbesar di dunia.

Bahkan Indonesia juga menjadi salah satu pengeskpor minyak sawit terbesar di dunia.

Seperti diketahui bahwa Indonesia saat ini tengah mengalami kenaikan harga minyak goreng yang melonjak tinggi.

Baca Juga: Jokowi Cabut Larangan Ekspor CPO, Analis Asing Beri Komentar Menohok Mengenai Kebijakan Indonesia

Untuk menangani hal itu, sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah resmi melarang ekspor minyak sawit dan produk turunannya di semua negara.

Bahkan kebijakan dari Presiden Jokowi itu diportes oleh petani sawit.

Yang mana semenjak larangan ekspor diterapkan, harga sawit mentah anjlok.

Walau demikian, Indonesia kini mulai hari Senin mengizinkan ekspor minyak sawit, usai larangan ekspor CPO dilakukan sejak tiga minggu lalu.

Mengenai dimulainya ekspor minyak sawit, para pelaku industri mengatakan bahwa pengiriman tidak mungkin dilakukan kembali, kenapa demikian?

Baca Juga: Jika Sudah Mengetahui Hal Ini, Jangan Diabaikan, Sebab Risiko Tinggi Terserang Stroke

Dilansir dari Reuters, tidak mungkin dimulainya kembali pengiriman minyak sawit tersebut dikarenakan belum ada rincian yang jelas dan pasti dari pemerintah mengenai berapa banyak minyak nabati yang harus ditahan untuk kebutuhan dalam negeri.

Seperti diketahui bahwa Indonesia merupakan sumber 60% minyak sawit dunia, bahkan semenjak dimulainya larangan ekspor, pasar minyak nabati global mengalami guncangan.

Kementerian Perdagangan Indonesia mengeluarkan aturan yang menyatakan bahwa perusahaan harus mendapatkan izin ekspor, yang mana, mereka yang harus mampu memenuhi Kewajiban Pasar Domestik (DMO).

Tetapi peraturan yang disampaikan itu tidak memuat rincian tentang apa yang akan terjadi pada DMO itu.

Baca Juga: China Dituduh Melakukan Tindakan Tak Layak pada Warga Uyhghur, PBB Langsung Terjun untuk Mengatasi Konflik

Disebutkan bahwa diizinkannya ekpor minyak sawit itu akan berlaku selama enam bulan dan perusahaan harus melaporkan realisasi pengiriman mereka setiap bulan.

Dari laporan Reuters, dikabarkan bahwa ada pedagang yang mengatakan bahwa mereka sedang menunggu rincian aturan DMO.

“Penjual pertama-tama mencoba untuk menghapus kuantitas tertunda yang macet karena larangan. Mereka menerima pesanan baru juga, tetapi permintaan tidak besar,” kata dealer yang berbasis di Mumbai dengan rumah perdagangan global.

“Mereka juga tidak terlalu tertarik untuk menjual banyak sebelum memahami aturan DMO,” tambahnya.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

 

Editor: Haniv Avivu

Tags

Terkini

Terpopuler