INACA: PSBB ini Tidak Berdampak Signifikan di Dunia Penerbangan, Kok Bisa? Simak Penjelasannya

16 September 2020, 13:39 WIB
PENGAKTIFAN kembali Bandara Husein Sastranegara beberapa waktu lalu. Para pelaku wisata ketar-ketir tentang rencana pemerintah mengubah Bandara Husein menjadi Bandara Domestik. Bandara itu dinilai masih layak menjadi bandara internasional. (M Iqbal Maulud/pikiran-rakyat.com) /Pikiran-Rakyat.com/M Iqbal Maulud/

LINGKAR KEDIRI - Denon Prawiraatmadja, Ketua Umum Indonesia National Air Carriers Association atau Asosiasi Perudaraan Penerbangan Naaional (INACA) merasa yakin bahwa Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) fase kedua di Jakarta tidak akan terlalu berdampak signifikan terhadap pergerakan penumpang pesawat. Penumpang sudah terbiasa dengan kondisi ini.

Menurut Denon, hal ini karena sudah tidak adanya Surat Izin Keluar Masuk (SIKM), untuk masuk ke wilayah DKI Jakarta.

"SIKM ini secara administrasi mempersulit untuk masyarakat masuk wilayah Jakarta. Dengan tidak adanya SIKM, tentunya tidak akan mempersulit masyarakat ke bandara," ujar Dirut Whitesky Aviation ini dalam diskusi virtual di Jakarta, Selasa 15 September 2020.

Baca Juga: Vaksin Covid-19: Bukan Untuk yang Berpenghasilan Rendah, Hingga Distribusi Yang Tidak Adil

Baca Juga: Warga Jawa Timur Siap-siap Dikenai Denda Rp250 Ribu Bila Langgar Aturan ini, Sudah Resmi Berlaku

Denon menyebutkan, adanya PSBB lagi di Jakarta per 14 September 2020, tidak akan menjadi hal sulit bagi masyarakat untuk penerapannya. Masyarakat dinilai telah melalui fase tersebut pada April dan Mei lalu. Saat ini ekosistem di masyarakat sudah memakai protokol kesehatan sejak pandemi ini muncul di Indonesia.

"Hal tersebut juga membuat PSBB ini tidak akan begitu berdampak signifikan, terhadap industri penerbangan khusunya pergerakan penumpang di Jakarta," ucap Denon seraya mengimbau maskapai penerbangan agar selalu menerapkan protokol kesehatan dengan ketat dan menjadi keamanan serta kenyamanan penumpang pesawat.

"Dengan protokol kesehatan yang ketat dan dijaga disiplinnya, akan mengembalikan kepercayaan masyarakat untuk menggunakan kembali angkutan udara," ujar Denon.

Baca Juga: 3.500 Dokter Magang Siap Tangani Pasien Covid-19. Menkes Terawan Gelar Konferensi Pers Virtual

Industri penerbangan harus membeli kepercayaan masyarakat untuk kembali menggunakan angkutan udara, agar cepat pulih dari dampak Covid-19.

Denon mengatakan, untuk membeli kepercayaan masyarakat ini tentunya harus ada peran pemerintah.

"Kepercayaan masyarakat ini dapat kembali, dengan adanya data transparan terkait angka penurunan angka penyebaran Covid-19," ujarnya.

Baca Juga: Bukan Meninggal, Ternyata ini Alasan Tagar RIP JK ROWLING Trending Topic Twitter di Banyak Negara

Saat ini untuk membeli kembali kepercayaan masyarakat juga harus ada peran maskapai dan bandara untuk menerapkan peraturan protokol dengan ketat. Bila ekosistem di bandara dan pesawat sudah sesuai dengan protokol kesehatan, masyarakat pasti akan percaya diri untuk menggunakan angkutan udara.

Dia mengatakan, saat ini pihaknya juga terus memberikan sosialisasi tentang peraturan pemerintah terkait protokol kesehatan di bandara dan pesawat melalui Safe Travel Campaign.

"Kita sudah ke empat kali melakukan sosialisasi Safe Travel Campaign, seperti di Bali, Yogyakarta, Medan dan Padang," ujar Denon.

Baca Juga: Waduh! 13 Karyawan Positif Corona, Indosiar Stop Aktifitas Studio dan Tayangan LIDA

Dalam Safe Travel Campaign ditunjukkan kepada masyarakat mengenai sirkulasi udara di pesawat yang higenis dan aman.

"Kami tunjukkan udara di pesawat itu higenis, karena ada High Efficiency Particulate Arresters (HEPA) yang mengganti udara di dalam kabin setiap dua menit sekali," kata Denon.

Dengan adanya Safe Travel Campaign pada Agustus 2020 kemarin, ada peningkatan sekitar 25 persen pergerakan pesawat dan penumpang di bandara.

Baca Juga: Orientasi Kocak Calon Mahasiswa Baru, 'Ikat Pinggang Diperlihatkan' Jadi Trending Topic Twitter

"Di Bandara Soekarno-Hatta, sudah mencapai 500 pergerakan pesawat dan dua juta pergerakan penumpang di Agustus 2020," katanya.

Denon menegaskan, yang terpenting untuk kembali memulihkan industri penerbangan adalah aturan protokol kesehatan yang baik dan membangun kepercayaan masyarakat.***

Editor: Mualifu Rosyidin Al Farisi

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler