Waspada! BMKG: Gunung Api di Indonesia Dapat Mengakibatkan Tsunami, Simak Wilayah Mana Saja

10 Oktober 2020, 21:42 WIB
PETA arc gunung api di Indonesia yang terbagi dalam 4 arc.* /Geologi ITB/

LINGKAR KEDIRI – Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, mengatakan bahaya potensi tsunami terutama di sebagian wilayah timur Indonesia yang disebabkan oleh gunung api.

Dwikorita menyampaikan dari fakta dan data menunjukkan bahwa tsunami itu tidak hanya datang katena gempa bumi, namun juga bisa juga disebabkan oleh gunung api.

Baca Juga: Bencana Ditengah Bencana, BMKG Kembali Ingatkan Dampak La Nina di Wilayah Indonesia

“Meskipun kurang lebih 90% dipicu oleh gempa bumi. Tetapi trennya sejak 2018 mulai terjadi kejadian tsunami yang diakibatkan oleh gunung api,” ungkapnya dalam Rakornas Antisipasi Bencana Hidrometeorologi dan Gempa Bumi-Tsunami secara virtual, Rabu (7/10).

Dwikorita mengatakan dari data zona yang rawan tsunami akibat gunung api terjadi disebagian Indonesia Timur.

Baca Juga: Mulai Bulan Oktober Berbagai Wilayah Indonesia Terdampak La Nina! Berikut 5 Hal Yang Akan Terjadi

“Mulai dari Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku Utara, Maluku ya sampai di dekat Papua Barat. Salah satu yang apa yang khusus ada di Selat Sunda. Jadi itu potensi tsunami di Indonesia Timur,” ucapnya.

Sehingga, kata Dwikorita fenomena La Nina yang saat ini sedang terjadi datangnya dari arah Timur Indonesia yang akan berdampak terjadinya hujan lebat setelah bulan November terutama di Indonesia Tengah, Utara, dan Timur. Bahkan, dikombinasikan terjadinya potensi tsunami akibat gunung api dan juga gempa bumi.

Baca Juga: Perlu Diwaspadai, Mulai Bulan Oktober Berbagai Wilayah Indonesia Terdampak La Nina Kecuali Sumatera

“Mungkin saja ada potensi, yang jelas itu potensi La Nina jelas, kemudian yaitu potensi hujan lebat dikombinasikan potensi tsunami gunung api dan juga potensi gempa bumi,” jelasnya.

Selain potensi tsunami gunung api, Dwikorita juga mengatakan ada juga tsunami yang non tektonik yang penyebabnya tidak diketahui. “Tapi faktanya itu terjadi. Ini juga yang rawan termasuk di Kalimantan Timur kemudian Nusa Tenggara dan Indonesia Timur,” lanjutnya.

Baca Juga: Mengungkap Mitos Ratu Kidul Tsunami Purba dan Potensi Tsunami 20 Meter Selatan Pulau Jawa, Simak!

Berdasarkan data tersebut, Dwikorita meminta agar semua pihak harus siap menghadapi bencana yang mengancam Indonesia.

“Ini poinnya kita harus bersiap bersama. Tidak mungkin hanya satu lembaga yang menghadapi. Oleh karena itu tujuan kita adalah untuk melakukan persiapan-persiapan agar jangan sampai mengalami korban jiwa. Mencegah tidak mungkin, tetapi jangan ada korban jiwa,” pungkasnya.***

Editor: Alfan Amar Mujab

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler