LINGKAR KEDIRI – Dalam rapat koordinasi nasional secara virtual yang dihadiri sejumlah elemen pemerintah pusat dan daerah, pada Jumat 9 Oktober 2020. Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa ada peningkatan ancaman bencana terkait dengan La Nina tahun ini.
Baca Juga: Waspada Wilayah Pesisir! BMKG: Gelombang Tinggi Terjadi di 12 Wilayah Pada Tanggal 9 – 11 Oktober
Dwikorita mengatakan tren curah hujan akan meningkat, dikarenakan masuknya musim hujan ini bersamaan dengan La Nina yang terjadi di Samudera Pasifik. Seperti halnya yang dikatakan badan iklim lainnya yakni National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) Amerika, Japan Meteorological Agency (JMA) Jepang dan Bureau of Meteorology Australia mengidentifikasi terjadinya fenomena La Nina mulai terjadi di Samudera Pasifik yang berpotensi hujan lebat melanda seluruh wilayah Indonesia.
La Nina merupakan anomali suhu air dipermukaan laut, dimana suhu dilaut akan lebih dingin sampai mencapai minus satu derajat celcius atau lebih.
Baca Juga: Waspada Wilayah Pesisir! BMKG: Gelombang Tinggi Terjadi di 9 Wilayah Perairan Indonesia
Hal tersebut disampaikan Dwikorita dirapat virtual atau daring bersama Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Bisar Pandjaitan, yang membahas dampak bencana musim hujan terhadap kasus Covid-19, Jumat (9/10).
“La Nina ini akan mengakibatkan aliran masa udara basah yang lebih kuat dari normalnya dari wilayah pasifik masuk ke Indonesia, terutama Indonesia timur, tengah, dan utara. Dampaknya adalah curah hujan bulanan di Indonesia ini akan semakin meningkat, peningkatan ini bervariasi atau tidak seragam dari segi ruang dan waktu,” ucapnya.
Baca Juga: Mengungkap Mitos Ratu Kidul Tsunami Purba dan Potensi Tsunami 20 Meter Selatan Pulau Jawa, Simak!
“Misalnya mulai diprediksi akhir Oktober sebagian atau 30 persen masuk musim hujan. Mulai Oktober sekarang ini sudah mulai terjadi peningkatan curah hujan sampai bisa 40 persen bahkan lebih, terutama untuk hampir seluruh wilayah Indonesia kecuali Sumatera mulai Oktober atau November,” tambahnya.