Lingkar Kediri - Gempa berkekuatan magnitudo 5,9 telah terjadi tadi pagi pukul 7.56 WIB. Pusat gempa diperkirakan berada di laut yang berjarak 90 Km BaratDaya Kabupaten Pangandaran.
Gempa tersebut terjadi di kedalaman 10 Km dan tepatnya berlokasi di 8.22 LS 107.87 BT. Beberapa kota merasakan getaran gempa tersebut, seperti di Sukabumi, Cilacap, Kabupaten Bandung, Bandung, Kuningan, Tasikmalaya, Pangandaran, Banyumas, Garut, Kutoarjo, Kebumen, Banjarnegara, Kulonprogo, Bantul, Gunung Kidul, Yogyakarta, dan Tegal.
Di hari sebelumnya, 24 Oktober 2020 juga terjadi gempa di 3 tempat yang berbeda. Gempa dengan skala kekuatan lebih kecil sekitar Magnitudo 3,2 mengguncang laut 45 Km tenggara Lumajang.
Baca Juga: Timnas U-16 vs Uni Emirat Arab: Kekalahan Telak Tim Garuda di Kandang Lawan
Baca Juga: Video Klip Via Vallen Mirip dengan IU Hilang di Youtube, Manajemen Via Vallen Beri Jawaban Begini
Lokasi tepatnya adalah di 8.52 LS 113.37 BT, gempa tersebut dirasakan di daerah Puger pada pukul 22.29 WIB. Selanjutnya pada pukul 15.21 WIB gempa terasa di darat tepatnya di titik 1.91 LS 138.42 BT yang berada 37 Km barat daya Sarmi.
Gempa yang berkekuatan 5 Magnitudo tersebut berada di kedalaman 10 Km dan dirasakan di Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua.
Terakhir ada di darat yang lokasinya berada di 22 Km Timur Laut Luwu Timur Sulawesi Selatan. Titik gempa berada di 2.47 LS 121.34 BT berkekuatan 3,3 Magnitudo di kedalaman 2 Km. Gempa yang terjadi pukul 14.03 WIB tersebut terasa di daerah Sorowako Kabupaten Luwu Timur.
Baca Juga: Program Substitusi Impor 35 Persen Pada Tahun 2020, Dody Rahadi : Ini Merupakan Potensi Investasi
Baca Juga: Dinilai Lebih Aman, Kandungan Vape atau Rokok Elektrik yang Membahayakan Alveolus pada Paru-paru
Mengingat seringnya gempa yang terjadi di Indonesia, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan pihak pengelola Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) mengadakan latihan evakuasi gempa bumi dan tsunami pada Selasa 6 Oktober 2020 lalu.
Dilansir dari website BMKG, pelatihan tersebut merupakan tindak lnjut dari peresmian sistem peringtan dini tsunami BMKG di YIA oleh Presiden Jokowi Agustus lalu.
Latihan tersebut bertujuan untuk menguji kesiapan dan respon bandara ketika ada peringatan tsunami. BMKG ingin mensimulasikan proses evakuasi orang-orang yang berada di lingkungan bandara maupun di luar lingkungan bandara.
Baca Juga: Kultural ID Virtual Exhibition, Digelar Untuk Lestarikan Dongeng dan Cerita Rakyat
Baca Juga: Khabib Nurmagedov Pensiun Dari UFC: Berikut 9 Fakta Menarik, Salah Satunya Sarjana Kuasai 5 Bahasa
Pelatihan tersebut diharapkan dapat dicontoh oleh bandara-bandara lain yang berada dekat dengan laut seperti YIA yang berada di Kulon Progo.***