Penting! Gunung Merapi Naik Level III Siaga, Masyarakat Sekitar Harap Gunakan 'Cek Posisi' Lewat HP

10 November 2020, 19:11 WIB
Tampilan Cek Posisi Merapi yang dapat diakses masyarakat dengan mudah. /BNPB/

LINGKAR KEDIRI- Kini masyarakat dapat mengidentifikasi posisi secara real-time terhadap potensi ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi melalui internet.

Hal ini perlu dilakukan mengingat status vulkanik Gunung Merapi yang naik menjadi Level III atau ‘Siaga.’

Dilansir dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) diharap memanfaatkan platform google maps untuk menginformasikan Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Merapi.

Baca Juga: Menyehatkan, ini Dia Manfaat Wudhu dan Salat Bagi Orang yang Menunaikannya.

Baca Juga: Tuhan Pun Membuat Kita Berbeda, Lalu Apa Masalahnya?

Melalui Cek Posisi, pengakses dapat melihat wilayah-wilayah yang berada pada KRB I, KRB II dan KRB III.

Pada peta akan terlihat warna yang berbeda pada setiap KRB, misalnya merah tua untuk menjelaskan KRB III, merah muda KRB II dan kuning KRB I.

Otoritas setempat memiliki kewenangan untuk menindaklanjuti rekomendasi dari pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Baca Juga: Dapat Sembuhkan HIV, Ini Dia Khasiat Minyak Kelapa

Kawasan terbagi menjadi kawasan rawan aliran lahar atau banjir dan rawan jatuhan berupa hujan abu tanpa memperhatikan arah angin dan kemungkinan terkena lontaran batu (pijar).

KRB III (merah) merupakan kawasan yang sering terlanda awan panas, aliran lava, lontaran bom vulkanik, gas beracun maupun guguran batu (pijar). Masyarakat yang berada pada KRB III disarankan untuk membuat hunian tetap dan memanfaatkan wilayah untuk kepentingan komersial.

Baca Juga: 5 Dampak Terlalu Lama Menatap Layar: Salah Satunya Menyebabkan Kematian

KRB II (merah muda) merupakan kawasan yang berpotensi dilanda awan panas, mungkin aliran lava, lontaran batu, guguran, hujan abu lebat, umumnya menempati lereng dan kaki gunungapi, serta aliran lahar. 

KRB I (kuning) merupakan kawasan yang berpotensi terlanda lahar atau banjir lahar, serta kemungkinan dapat terkena perluasan awan panas.kawasan ini berpotensi tertimpa material jatuhan berupa hujan abu lebat dan lontaran batu (pijar).

Beberapa waktu lalu, PVMBG telah menetapkan radius sektoral prakiraan bahaya.

Baca Juga: Penjemput Rizieq Penuhi Bandara Soekarno-Hatta, Angkasa Pura Lakukan Rescheduled Keberangkatan

Berdasarkan data-data aktivitas vulkanik selama ini, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menetapkan pemetaan sektoral terkait prakiraan daerah bahaya meliputi 12 desa yang tersebar di DIY dan Provinsi Jawa Tengah.

Wilayah administrasi desa yang masuk di dalam prakiraan daerah bahaya di DIY yaitu Glagaharjo, Kepuharjo dan Umbulharjo yang berada di Kecamatan Cangkringan, Sleman. 

Untuk Provinsi Jawa Tengah, tiga kabupaten teridentifikasi memiliki wilayah-wilayah desa yang masuk dalam prakiraan daerah bahaya, yaitu Magelang, Boyolali dan Klaten.

Baca Juga: Donald Trump Pecat Menhan AS, Isunya Pejabat Senior FBI dan CIA Juga Dipecat, Ada Apa? Simak Berikut

Desa dan kecamatan yang masuk dalam tiga kabupaten tersebut, Ngargomulyo, Krinjing dan Paten di Dukun, Magelang, Tlogolele, Klakah dan Jrakah di Selo, Boyolali dan Tegal Mulyo, Sidorejo dan Balerante di Kemalang, Klaten.

Saat ini, masyarakat membutuhkan solusi yang mudah serta cepat untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Untuk itu, masyarakat dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Pfizer 90 Persen Efektif! Segera Produksi Masal, Pakar: Itu Luar Biasa

Melaui Browser HP atau Laptop:

1. Buka aplikasi peramban atau browser di HP/Laptop

2.Ketik bit.ly/CekPosisiMerapi

3.Link tersebut akan menyambungkan dengan peta KRB yang telah terhubung dengan google maps

4.Klik, buka untuk menyimpan otomatis tautan pada peta

5.Perhatikan lokasi Anda. Pastikan berada di luar zona SIAGA.***

Editor: Mualifu Rosyidin Al Farisi

Sumber: BNPB

Tags

Terkini

Terpopuler