Libur Panjang Masa Pandemi, Tak Ada Kenaikan Aktivitas Ekonomi, Menkeu: Tapi Menambah Kasus COVID-19

- 25 November 2020, 14:19 WIB
Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani Indrawati
Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani Indrawati /Instagram.com/@smindrawati

LINGKAR KEDIRI – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa libur panjang di masa pandemi tidak memberikan perbaikan pada indikator ekonomi, atau tidak terjadi penambahan konsumsi, akan tetapi malah menambah jumlah kasus Covid-19.

“Berarti ini harus hati-hati melihatnya, apakah dengan adanya libur panjang, masyarakat melakukan aktivitas, mobilitas tinggi namun tidak menimbulkan belanja dan menimbulkan tambahan kasus Covid-19,” ucap Sri Mulyani, seperti dikutip dari Antara.

Dalam pemaparannya terkait APBN Kita edisi November 2020 di Jakarta, 23 November, Sri Mulyani menyebutkan bahwa pada kuartal IV-2020, jumlah hari kerja memang lebih sedikit dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.

Baca Juga: Pencairan BSU PTK Non PNS Tidak Perlu Buat Rekening Baru, Cukup Siapkan Dokumen Berikut Agar Cair

Baca Juga: Perilisan Album Terbaru NCT RESONANCE Pt.2 Terpaksa Ditunda, Ini Penyebabnya!

Pada Oktober tahun lalu, jumlah hari kerja mencapai 23 hari, sementara tahun ini hanya 19 hari kerja lantaran adanya libur panjang.

Sedangkan untuk November tahun ini seperti halnya dengan November tahun 2019 yakni terdapat 21 hari kerja, namun pada Desember 2020, jumlah hari kerja hanya mencapai 16 hari, sedangkan tahun lalu mencapai 20 hari.

“Ini yang dimaksudkan oleh Bapak Presiden, apakah jumlah hari kerja, atau libur panjang ini dalam suasana Covid menimbulkan dampak yang justru unintended, yang tidak kita kehendaki, yakni  jumlah kasus meningkat namun jumlah aktivitas ekonomi tidak terjadi kenaikan,” ucap Sri Mulyani.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Indosiar Hari Ini 25 November 2020: Tonton Tokopedia WIB

Selain itu, konsumsi listrik pada sektor bisnis dan manufaktur menurun yang berdampak pada sektor produksi yang ikut menurun. Sedangkan sektor konsumsi ternyata tidak menunjukkan adanya kenaikan.

Dilansir dari laman Antara, aktivitas ekonomi pada Oktober 2020 melemah kembali karena kasus Covid-19 yang naik.

Menurut Sri Mulyani, pemantauan harus terus dilakukan terhadap seluruh aspek dan tidak cukup hanya melihat pada satu sisi saja.

Baca Juga: Daftar Lengkap Nominasi Grammy Award 2021, BTS Jadi Grup KPop Pertama yang Masuk Nominasi

“Ini harus dilihat terus untuk memberikan keseluruhan aspek, seperti membuat policy tidak cukup Cuma melihat satu sisi, harus melihat semua sisi, aspek kesehatan,  ekonomi, kegiatan usaha  dan lainnya,” ungkapnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta adanya pengurangan libur dan cuti bersama akhir tahun.

Muhadjir juga menyebutkan bahwa Jokowi meminta agar segera diadakan rapat koordinasi dengan kementerian/lembaga untuk membahas terkait libur akhir tahun dan pengganti libur cuti bersama Idul Fitri.***

Editor: Mualifu Rosyidin Al Farisi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah