Network
LINGKAR KEDIRI - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengatakan pemerintah berencana membangun laboratorium khusus anti-doping di area Rumah Sakit Prof Dr R. Soeharso Surakarta, Jawa Tengah.
Pembangunan laboratorium khusus anti-doping ini merupakan bentuk koitmen dari pemerintah Indonesia terhadap penegakan anti-doping.
Pembangunan laboratorium khusus anti-doping ini juga akan memudahkan para atlet Indonesia yang akan mengikuti kejuaraan olahraga.
Baca Juga: Denjaka Berhasil Mengamankan Cirebon dari Serangan Teroris Dengan Full Mission Profile
“Kita berencana akan membuat laboratorium dan rupanya berita ini dibaca oleh Pak Menkes. Beliau menunjuk Kota Solo agar dapat dijadikan laboratorium anti-doping di Indonesia,” ungkap Zainudin seperti dikutip Lingkar Kediri dari ANTARA.
Untuk mendukung rencana ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menyediakan lahan seluas 700 meter persegi di area Rumah Sakit Prof Dr R. Soeharso Surakarta, Jawa Tengah.
Zainudin berharap rencana itu dapat terwujud pada tahun 2021. Pihaknya juga akan segera meminta sertifikasi dari Badan Anti-Doping Dunia (WADA).
Baca Juga: India Catatkan Kenaikan Kasus Positif Covid-19 Hingga 10 Juta Orang, Begini Perkembangannya
“Ini sejarah baru. Kita akan punya laboratorium anti-doping di Indonesia yang bisa digunakan sendiri dan negara lain juga dipersilakan untuk mengirim sample dan tetap di bawah pengawasan WADA sehingga hasil uji doping bisa diakui dunia internasional,” katanya.
Sementara itu, Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Ditjen Yankes Rita Rogayah mengatakan lokasi yang disediakan di RS Ortopedi sangat strategis karena terletak di depan rumah sakit.
