LINGKR KEDIRI – Badan Reintegrasi Aceh (BRA) telah mencatat bahwa terdapat ribuan anak korban konflik aceh yang membutuhkan bantuan yang berupa beasiswa peemerintah untuk melanjutkan pendidikan mereka.
"Sudah kita input sekitar empat ribu anak korban konflik yang belajar di pesantren, dan yang menjalani pendidikan S1 dan S2 itu ada sekitar 2.500 orang," kata Kepala BRA Fakhrurrazi Yusuf, di Banda Aceh, Selasa.
Fakhrurrazi mengatakan, anak korban konflik itu adalah anak mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), tahanan politik dan narapidana politik (Tapol/Napol), serta warga sipil yang juga menjadi korban saat konflik Aceh silam.
Baca Juga: Cukai Rokok Naik, Produksi Sigaret Kretek Tangan Berpeluang Meningkat
Baca Juga: Insomnia atau Stres? Tenang, Bisa Diatasi dengan Mandi Air Hangat, Berikut Manfaatnya
Kata Fakhrurrazi, pihaknya sebagai lembaga penguatan perdamaian Aceh tidak memiliki anggaran untuk memberikan beasiswa kepada anak korban konflik tersebut.
Karena itu, pihaknya merencanakan kerjasama atau membuat MoU (nota kesepahaman) dengan instansi yang memiliki mata anggaran bantuan pendidikan dalam hal ini Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPDSM) Aceh.
Baca Juga: Cukai Rokok Naik, Produksi Sigaret Kretek Tangan Berpeluang Meningkat
Baca Juga: Insomnia atau Stres? Tenang, Bisa Diatasi dengan Mandi Air Hangat, Berikut Manfaatnya