Disebutkan pula bahwa besaran harga pembelian vaksin sebagaimana dimaksud dalam di atas ditetapkan setelah mendapatkan pandangan atau pendampingan dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, ahli/akademisi/profesi, dan/atau aparat penegak hukum.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan vaksin produksi Sinopharm melalui penunjukan PT Bio Farma (Persero) khusus diberikan kepada karyawan atau buruh dari seluruh perusahaan yang ada di Indonesia.
Dia menyebutkan para karyawan atau buruh perusahaan yang akan mengikuti program vaksinasi gotong royong tersebut gratis tanpa dipungut biaya. Semua biaya sebagaimana yang telah ditentukan tersebut menurutnya akan ditanggung oleh perusahaan tempatnya bekerja.
Baca Juga: Ternyata Militer Israel Belum Pernah Menang dengan Militer Indonesia
”Sasaran penerima vaksin tersebut adalah karyawan-karyawati seluruh perusahaan yang ada di Indonesia. Vaksin ini prinsipnya tidak dipungut biaya. Namun, ditanggung perusahaan dimana karyawan itu bekerja,” ujarnya.
Sementara, untuk pelaksanaan vaksinasi gotong royong, pemerintah melalui Kementerian BUMN memutuskan akan mulai digelar pada Senin, 17 Mei 2021 atau setelah Idulfitri. Sebanyak 1 juta dosis sudah dipersiapkan dalam pelaksanaan vaksinasi secara mandiri tersebut.
”Sebanyak 1 juta dosis vaksin Sinopharm sudah datang di Indonesia pada April lalu. Vaksin ini diperuntukkan bagi program vaksinasi gotong royong. Jadi, beda dengan program vaksinasi pemerintah,” kata Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga dalam diskusi secara virtual sebagaimana dikutip Antara.***