Mengenai sosial media dengan namanya, menurut dia dikelola oleh petugas khusus.
Baca Juga: Al-Quran Ungkap Kesombongan Bangsa Yahudi, Kuasai Politik Ekonomi Hingga Militer
Tujuan memiliki sosial media adalah untuk menampung keluhan warga mulai dari pelayanan hingga berbagai macam fasilitas yang ada di Kota Solo.
Sudah ada admin yang mengurusi. Kalau 'haters' (akun dengan komentar negatif) tidak pernah saya hiraukan. Ngapain, buang-buang waktu, kontraproduktif," katanya.
Mengenai upaya pelaporan ke kepolisian untuk memberikan efek jera kepada akun yang mengeluarkan komentar negatif, ia mengaku enggan melakukannya.
"Saya dari awal 'nggak' pernah lapor kok. Yang jelas kalau admin buka sosial media yang diutamakan itu keluhan warga, banjir, drainase mampet, dan aspal berlubang," katanya.
Dikutip Lingkar Kediri dari artikel yang sebelumnya tayang di Kabar Tegal.com dengan judul "Disebut Tak Memiliki Agama yang Jelas, Gibran: Nggak Punya Waktu Urus Hal Kecil", Menurut dia, sosial media lebih penting digunakan sebagai wadah keluhan warga.
Selanjutnya, keluhan-keluhan yang masuk tersebut akan diteruskan dan ditanggapi oleh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.***(Dwi Prasetyo Asriyanto/Kabar Tegal)