Mengejutkan! Mantan Menkes RI Ungkap Dunia Sepakat dengan Vaksin Nusantara, Sebut Senjata Utama Perangi Virus

- 19 Juli 2021, 13:58 WIB
Anggota DPR RI Dedi Mulyadi akhirnya menjalani proses penyuntikan Vaksin Nusantara yang digagas oleh mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Jumat 30 April 2021.
Anggota DPR RI Dedi Mulyadi akhirnya menjalani proses penyuntikan Vaksin Nusantara yang digagas oleh mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Jumat 30 April 2021. /Purwakarta News/

"Sekarang di seluruh dunia sedang membicarakannya, termasuk terakhir dari New York dan sebagainya, karena sudah terbit jurnal PubMed. Itu isinya adalah dendritic cell vaccine immunotherapy atau vaksin Nusantara, the begining of the end cancer and Covid-19," kata Terawan.

Terawan lantas menyitir sebuah jurnal berjudul "Dendritic Cell Vaccine Immunotherapy: the beginning of the end of cancer and COVID-19, A hypothesis".

Baca Juga: Kejadian Tak Senonoh Warnai Ujian Persiapan Penerimaan Mahsiswa Baru di UNJ, Perlihatkan Alat kelamin di Zoom

"Artinya apa? Dunia sepakat punya hipotesis bahwa yang menyelesaikan hal ini termasuk Covid-19 adalah dendritic cell vaccine immunotherapy atau vaksin Nusantara," lanjutnya.

Diberitakan sebelumny dari artikel yang tayang di Galamedia dengan judul "Dunia Sepakat, Covid-19 Bisa Terselesaikan dengan Vaksin Nusantara", karya ilmiah tersebut dibuat sejumlah peneliti, salah satunya Amal Kamal Abdel-Aziz dari Department of Experimental Oncology, European Institute of IRCCS, Milan, Italia.

Itulah mengapa, dia kembali mengingatkan, vaksin Nusantara aman disuntikan ke tubuh manusia.

Sebab, dalam proses pembuatannya telah melalui tahapan panjang dan penuh kehati-hatian.

"Itu sangat safety karena kita sudah lama berkecimpung dalam pembuatan dendritic cell vaccine immunotherapy itu, dengan tim dokter Nyoto selaku moderator, bersama-sama dengan kita sudah mengembangkannya jauh-jauh hari untuk penanganan kanker," katanya menegaskan.

Baca Juga: Cek Fakta: Bank Dunia jadi Sorotan! Sebut Tanggal Berakhirnya Proyek Covid-19

"Kita hanya mengubah antigennya menjadi antigen artifisial atau antigen rekombinan Covid-19. Artinya apa? Artinya kita bisa menyesuaikan kapan saja," ujar Terawan.

Halaman:

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Galamedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah