Ia menjelaskan bahwa strategi melekatkan label nasional pada produk yang menggunakan komponen impor selalu gagal di pasaran.
Ardi memberikan beberapa contoh strategi yang sama yang telah dilakukan oleh pemerintah seperti mobil nasional, ponsel nasional, Padu Toy, Blue Energy dan lain sebagainya.
Menurutnya kendala lain yang harus dihadapi adalah keberadaan ekosistem manufaktur komponen dan suku cadang yang masih harus impor dari luar negeri.
Ia mengaku sedih dengan label produk nasional tersebut terus menerus dijadikan komoditas politik pemerintah.
Baca Juga: Tanggapi Rencana Produksi Laptop Merah Putih, Pakar Pertanyakan Soal Label: Saya Sedih
"Saya sedih labelisasi seperti ini terus menerus dijadikan komoditas politik dari pemerintah yang satu ke pemerintah yang lain," katanya.
Ardi Sutedja berharap pemerintah harus jujur dengan menyebut produk yang akan diproduksi tersebut merupakan produk yang dirakit di dalam negeri sehingga memenuhi syarat TKDN.
Artikel ini sebelumnya pernah dimuat di jurnalmedan.pikiran-rakyat.com dengan judul "Indonesia Mau Bikin Tablet dan Laptop Merah Putih, Pakar: Jangan Jadi Komoditas Politik, Kasihan Masyarakat".***