Selain itu, Guntur Romli juga mempertanyakan maksud PKS dalam menggunakan kata ‘syariah’ pada kebijakan tersebut.
Menurut Guntur Romli, PKS sudah menggunakan makna ‘syariah’ untuk kepentingan politis yang dapat menimbulkan kegaduhan ditengah masyarakat.
"Banyak yg bertanya2: kok syariah umurnya cuma sehari? kok syariah bisa dicabut? Begitulah nasib syariah kalau dipolitisasi. Malah kecipratan citra buruk,"imbuhnya.
Seperti diketahui, anjuran untuk berpoligami yang diterbitkan PKS tersebut tercantum pada Tazkirah Nomor 12 tentang Solidaritas Terdampak Pandemi.
Baca Juga: Mencengangkan, Ternyata Wanita Indonesia Lebih Banyak Berselingkuh Daripada Pria
Namun, belum genap 24 jam, Tazirah tersebut membuat kegaduhan di tengah masyarakat lantaran banyak pro dan kontra yang terjadi.
Sehingga memaksa PKS untuk mencabut Takzirah tersebut dan meminta maaf kepada masyarakat karena telah menimbulkan kegaduhan.***
DISCLAIMER: Artikel ini pernah tayang sebelumnya di galamedia.pikiran-rakyat.com dengan judul “Belum Sehari, PKS Cabut Anjuran Kadernya Poligami Janda, Politisi PSI: Begitu Nasib Syariah Kalau Dipolitisasi”