Tak hanya itu, berbagai bentuk teknologi juga mengalami perkembangan yang sangat pesat, seperti adanya kecerdasan buatan, internet untuk segala, hingga nanoteknologi.
Adanya revolusi digital ini diperkirakan akan menghilangkan ratusan juta lapangan kerja, yang tentunya hal ini menjadi ancaman dunia termasuk Indonesia yang memiliki angkatan kerja dan angka pengangguran yang cukup tinggi.
Baca Juga: 4 Manfaat Sayuran Tauge Untuk Wanita, Bisa Mencegah Kanker Payudara
"Revolusi digital diperkirakan akan menghilangkan 800 juta lapangan kerja di seluruh dunia, yang diestimasi terjadi sampai tahun 2030 karena digantikan oleh mesin," katanya.
"Kondisi saat ini memaksa semua pihak untuk melakukan akselerasi pemahanan dan penguasaan terhadap teknologi, tidak terkecuali para santri," imbuh Wamenag.
Dengan demikian, menurut Wamenag santri Millenal harus berpikir kritis, kreatif, komunikatif, dan mampu berkolaborasi sehingga dapat berkonstribusi memecahkan masalah yang kompleks pada abad ke-21 ini.
Proses pembelajaran di Pesantren selain berorientasi pada ilmu agama, juga semestinya disesuaikan dengan perkembangan zaman, serta tuntutan dunia industri dan usaha, serta potensi kaum milenial dalam pemghidupan di masa depan.***