Lebih lanjut menurutnya acara itu sudah lama digelar, yakni pada 29 Juni 2019. Akan tetapi diposting ulang sekarang.
“Peristiwanya sendiri sudah berlangsung lama. Tanggal 29 Juni 2019 di International Exhibition Center, Osaka (Saat G20 Summit 2019). Namun diposting ulang sekarang," tutur Roy Suryo.
Menteri Menpora ini pun mempertanyakan apa maksud dari disebarkannya kembali foto tersebut ke media sosial.
“Apa maksudnya? Ambyar," ujarnya.
Baca Juga: Oknum Banpol Diduga Salah Satu Kaki Tangan dari Dalang Pelaku Pembunuhan Tuti-Amel? Simak Ulasannya
Lebih lanjut, sejumlah netizen media sosial Twitter memberi tanggapan di kolom komentar terhadap pernyataan dari Roy Suryo itu.
Mereka juga mempertanyakan apakah pihak kepolisian berani menangkap penyebar foto itu dengan jeratan Pasal UU ITE, karena diduga telah menyebar hoaks bahwa acara dalam foto itu digelar tahun 2019 bukan 2021.
“Siapa penyebar hoaks? Polisi segera tangkap pelakunya. Memalukan, apalagi yang melakukan konon aparat negara (nyanjung tapi oon). Kalau hoaks orang biasa bisa cepat diamankan, kalau yang 'ini' didiamkan. Enggak boleh begitu. Polisi sebagai penegak hukum harus adil, atas bawah harus sama-sama tajam,” kata akun @Budionotaslim3.
Netizen juga menegaskan dan bertanya kasus seperti ini apakah bisa benar-benar diproses oleh aparat penegak hukum. Terlebih seharusnya polisi tidak boleh tebang pilih.