Dilansir LingkarKediri dari laman Bali.com, Nyepi adalah hari libur Hindu yang paling penting dan suci di Bali dan merupakan hari libur umum di seluruh Indonesia.
Parade ogoh-ogoh yang terkenal, di mana pria Bali (dan anak laki-laki) membawa makhluk menakutkan berukuran besar melalui jalan-jalan disertai dengan kebisingan dan musik gamelan terjadi pada “Malam Nyepi”, malam hari kedua setelah Tahun Baru.
Wisatawan dan pengunjung dipersilakan untuk menonton parade, berfoto, dan menyaksikan tontonan unik ini. Beberapa ogoh-ogoh ini dibakar setelah pawai.
Pada hari Nyepi yang sebenarnya (hari ke-3 dari 6 hari festival) seluruh pulau “ditutup”.
Jalan - jalan terlarang untuk semua jenis kendaraan bermotor dan orang yang berjalan kaki.
Semua toko kelontong, pakaian dan jenis toko lainnya tutup untuk turis dan orang Bali. Restoran tutup dan Pantai dilarang buka.
Baca Juga: Penangkal Virus Omicron, Tanpa Vitamin Mahal, Asalkan Makan 1 Buah, Tubuh Kuat dan Sehat
Apa pun selain berada di dalam ruangan dibatasi. Saat berada di dalam ruangan, penghuni harus memastikan bahwa semua perangkat audio dimatikan ke volume minimum.
Saat hari hampir berakhir dan matahari terbenam, tirai harus ditutup, dengan cahaya minimum yang digunakan di tempat tinggal seseorang.